Dari setiap pergantian pimpinan Daerah selalu saja jadi bahan jualan janji politik belaka pada gelaran pemilu baik pemilihan Bupati ataupun Legislatif. Namun faktanya tidak pernah direalisasi.Tak ayal membuat warga Serage meradang karena merasa di anak tirikan.Sebab sudah sangat lama menanggung derita.
Demikian dikatakan Muhammad Ali selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Pasukan Pejuang Desa kepada media ini, Selasa (15/04/2025).
"Setiap pemilu wajib kalangan Dinas PU mengukur jalan bahkan sudah dipatok kuning atau merah,tapi tidak juga dikerjakan sampai detik ini, Pemerintah lupa atau memang sengaja dilupakan,entahlah,itu yang ingin kami perjelas benang merahnya," ucap Ali.
Sebagai perwakilan seluruh elemen Desa Serage, Ali ingin luapkan perasaan luka yang sudah lama terpendam dan tidal bisa ditahan lagi.Terlebih jalan tanah sepanjang 3 kilometer lebih itu kini sudah lumpuh, tidak bisa dilalui kendaraan. 90 persen berlubang dan berlumpur. Berubah total jadi jalur hewan ternak sapi dan kerbau.Kalaupun bisa dilewati kendaraan, maka harus berani ambil resiko, motor atau mobil rusak dalam waktu singkat.
"Mau gimana lagi,itu jalan satu-satunya,kendaraan yang berani lewat umurnya tidak sampai 2 atau 3 tahun akan hancur,"katanya.
Parahnya lagi, Serage seperti terisolir, segala bentuk aktifitas mobilisasi kehidupan masyarakat jadi terhambat. Entah itu dalam mengakses distribusi barang dan jasa, pendidikan bagi anak-anak sekolah dan guru honor yang masuk dan keluar Desa, Kesehatan bagi yang ingin berobat apalagi untuk melahirkan,pertanian untuk mengirim gabah hasil panen,peternakan,dan lainnya.
"Kalau ada yang melahirkan kami kualahan bawa pasien untuk dirujuk ke Puskesmas atau Rumah sakit,kesulitan antar jemput anak-anak sekolah,guru-guru mengajar merasa sakit,kesulitan angkut hasil tani, dan lainnya,semua berlangsung cukup lama,kami capek kami lelah,mau sampai kapan,"ungkapnya.
Lebih jauh Ali menilai Pemda tutup mata,padahal kontribusi masyarakat Desa Serage kurang apalagi kepada Daerah.Taat terhadap pembayaran retribusi pajak.Kerap jadi penyumbang penjualan gabah terbesar di Lombok tengah sampai ratusan ton. Sumbang penjualan jagung 4-5 milyaran,dan sebagainya.
"Apa sih anggapan Pemerintah,kok sampai hati biarkan kami seperti ini,"cetusnya.
Guna menemui titik terang,Ali bersama masyarakat telah layangkan surat ke kantor DPRD untuk melakukan hearing dalam waktu dekat sampaikan aspirasi, agar dapat diindahkan menjadi skala prioritas.
"Jika setelah hearing tidak ada kejelasan,kami akan bertindak tegas,terpaksa akan blokir jalan (lumpuh total) bahkan akan mengadakan aksi besar-besaran.Saya tahu persis karakter masyarakat Serage.Desa Serage lahir dari pergerakan yang dramatis dan berdarah-darah diawal perjuangan pembentukan menjadi sebuah Desa. Menguras tenaga dan pikiran penuh pengorbanan.Tapi sampai saat ini kondisinya sangat miris dan ironis,masih seperti zaman Belanda," paparnya.
Diharapkan,Pemerintah dapat keluarkan kebijakan,pertimbangkan jalan lintas Kabupaten di Serage menjadi skala prioritas untuk diaspal tahun ini.Karena bersifat urgen atau sangat darurat,tidak ditunda lagi ke tahun - tahun berikutnya.
"Kita mesti malu,harusnya jalan yang dimuka perbatasan ini harus bagus,justru Kabupaten lain mulus,tolong lah pak Bupati dipertimbangkan agar jadi skala prioritas yang dimaksud,kami siap jadi garda terdepan agar memberi kesan terbaik dimata Kabupaten lain di perbatasan,"Terangnya.
Terpisah,Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lombok tengah saat dikonfirmasi ,Rabu (16/04/2025) menyebut jalan di Serage - Kumbak sudah dianggarkan tahun 2025 ini.
" Serage - Kumbak Insya Allah sudah dianggarkan tahun ini,"jawab Rahardian.
Mengenai sumber pengganggaran dan jumlah alokasinya,Rahardian belum bisa mempublikasikan.Sebab, DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)-nya belum diterima.
"Yang pasti ada, jumlah belum berani kami infokan,karena DPA belum diterima,alokasinya di APBD reguler 2025,"pungkasnya.
Melengkapi,Eka Nita selaku Fungsional Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas PU Loteng menerangkan, pihaknya sudah menggarap jalan diwilayah Serage cukup lama sebelum ditingkatkan statusnya jadi jalan Kabupaten tahun 2017.
"Kami (Dinas PU) yang kerjakan dulu jembatan disana lewat DAK Tras Des dengan dana 1 milyaran,termasuk jembatan yang di kumbak,lalu pernah aspal lapen sepanjang 300 meter di 2023,"ungkapnya.
Ditambahkan,pengerjaan kemudian berlanjut di tahun 2022 bersumber DAK pengaspalan jalan sepanjang 900 meter dari Dusun selangit Desa Pelambik hingga Dusun Belenje Desa Serage.
Selain itu, pihaknya ditahun 2023 juga pernah bantu mengusulkan ke Kementrian PUPR Pusat melalui program Lintas Jalan Daerah tapi tidak lolos.Begitupun 2024 ada peluang lagi dan diusulkan kembali,bahkan sampai di survei Balai Jalan Nasional Mataram.Tapi kandas lagi di pembahasan Pusat dengan alasan tidak sinkron dengan jalan Lombok barat karena syaratnya harus terkoneksi lintas Kabupaten,padahal sudah kategori layak dikerjakan.
Terlepas dari runtutan persoalan tersebut,pihaknya menegaskan tetap akan merealisasikan jalan Serage-Kumbak di tahun 2025 ini.Anggarannya mungkin sekitar 2 milyaran.
"Jalan Serage-Kumbak tetap kita kerjakan,kalau dengan angka 2 milyaran diperkirakan hanya mencapai 500-an meter lebih,karena dikerjakan dari nol,mulai dari pasangan batu dan lainnya,"ulas Eka.
Diproyeksi,pengesehan DPA terbit bulan April ini,selanjutnya proses perencanaan sekitar 2 bulanan sehingga prediksi bisa dikerjakan bulan Juli 2025.
"Kami turut prihatin,kami juga berkali-kali usulkan,tapi beginilah kondisi sebenarnya,mohon bersabar,semua sudah tercatat oleh Pimpinan Daerah,insyaAllah akan dikerjakan secara bertahap setiap tahun," tandasnya.(irs)
0 Komentar