Breaking News

Ulasan Ziarah Makam Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi Mamben Lombok Timur

 ,


Lombok Timur (postkotantb.com) - Menurut Juri Lina dalam bukunya Arsitec of Deception, ada tiga cara untuk melemahkan atau menjajah suatu bangsa, yaitu:

1. Kubur Sejarahnya
2. Hancurkan bukti-bukti sejarahnya agar tidak dapat dibuktikan kembali kebenarannya, dan
3. Putuskan hubungan dengan leluhurnya, katakan bahwa leluhurnya adalah orang yang bodoh dan primitif.
Ketika teori ini berhasil maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang gamang karena tidak punya rujukan sejarah yang jelas yang akibatnya doktrin/ajaran-ajaran baru buatan kolonial akan lebih cepat diterima daripada kebenaran itu sendiri. Karena menurut Juri Lina, Jika anda dapat memotong orang dari sejarahnya maka mereka akan lebih mudah untuk dibujuk.

Mungkin teori ini yang menjadi salah satu alasan Presiden Soekarno membuat judul pidato kenegaraan terkhirnya di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia  tanggal 17 Agustus tahun 1966 dengan judul Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau yang terkenal dengan singkatan Jasmerah.


Oleh sebab itu demi menjaga rantai sejarah agar tidak terputus maka Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi, pimpinan Ustadz Ahmad Asdaruddin, S.Sos. Mamben - Lombok Timur. Menyelenggarakan program tahunan ziarah makam ke para orang-orang shalih yang telah berjasa dalam menyebarkan agama islam dan telah berjuang merawat persatuan dan kesatuan melawan kolonialisme.

Ziarah makam ini bertujuan untuk menjaga rantai sejarah agar tidak terputus sehingga pemikiran-pemikiran orang yang diziarahi dapat sampai kepada generasi kita saat ini.
Ziarah makam dilaksanakan pada hari Selasa, 08 April 2025 dengan menziarahi 4 makam waliyullah.

Fokus dalam ziarah makam ini kepada makam orang-orang yang ada hubungannya baik secara nasab maupun secara sanad keilmuan dengan TGH. Umar Kelayu. Karena seperti yang kita ketahui Datok Umar merupakan ulama kebanggaan masyarakat Lombok karena baliaulah satu-satunya ulama yang berasal dari Bumi Lombok yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, selain itu Datok Umar adalah Bapaknya para Tuan Guru di bumi Lombok karena rata-rata murid beliau nantinya akan menjadi Tuan Guru yang juga kesohor sampai ke penjuru nusantara bahkan dunia.


Kelebihan ziarah makam yang diselenggarakan oleh Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi adalah dalam setiap makam yang diziarahi selain pembacaan tahlil dan doa ada penjelasan manaqib/ulasan sejarah yang disampaikan oleh zurriyat dari ahli makam sehingga kita dapat menapak tilasi bagaimana perjuangan orang-orang shalih zaman dahulu dalam menyebarkan agama islam dan berjuang dalam memberantas kebodohan di bumi Lombok khususnya dan Nusantara pada umumnya.

Sehingga walaupun cuma menziarahi 4 makam dalam satu hari belumlah cukup waktu untuk menyelami perjuangan para leluhur kita tapi setidaknya kita punya sedikit gambaran melalui manaqib tersebut.
Adapun 4 makam yang diziarahi tersebut adalah pertama, Makam Tgh. Mukhtar di Mamben lauk Lombok Timur. Kemudian ziarah yang kedua adalah Makam Tgh. Jamaluddin Bagik Nyaka Santri, Lombok Timur. Kemudian pada kunjungan ziarah yang ketiga adalah kemakam Tgh. M. Najmuddin atau dikenal Tuan Guru Bawak Jepun, Pancor Lombok Timur. Kemudian kunjungan yang ke empat atau terakhir adalah ke makam Tgh. Musthafa, Gegutu, Mataram.


Dari ulasan singkat ini, diketahui bahwa para Tuan Guru yang ada di Bumi Lombok ini baik itu Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram maupun Lombok Barat sesungguhnya memiliki ikatan ilmu yang satu dan bersumber dari ilmu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kemudian dibawa oleh para sahabat, lalu oleh tabiin, selanjutnya oleh tabiut tabiin dan diteruskan oleh para ulama yang akhirnya sampai kepada kita. Sehingga tidak ada alasan untuk kita berpecah belah hanya gara-gara berbeda guru atau majlis.

Dan semoga melalui ziarah makam ini kita mengerti sejarah dan aqidah islam kita semakin kuat tidak mudah dicekoki oleh faham-faham yang tidak sesuai dengan aqidah yang telah dibawa oleh para guru-guru kita karena bisa jadi faham tersebut merupakan misi yang sengaja disisipkan oleh kolonial untuk memecah belah kita agar mudah untuk dijajah.


Persatuan dan Kesatuan adalah satu keniscayaan karena sejatinya kita tersatukan oleh ilmu dari orang-orang yang jelas sanad keilmuannya, sehingga walaupun kita tidak satu darah setidaknya kita disatukan oleh satu sanad keilmuan dan walaupun kita tidak satu majlis setidaknya kita disatukan oleh satu guru. (red)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close