![]() |
Prof Rhenald Kasali Ph.D (Ket foto : Net) |
Jakarta (postkotantb.com) - “Saya sudah mengundurkan diri sejak 20 April yang lalu,” tegas Rhenald Kasali yang selama ini dikenal sebagai praktisi dan ilmuwan bisnis. Ia menjabat sebagai presiden Komisaris di PT Pos sejak 4 tahun yang lalu. Dan sebelumnya adalah Presiden Komisaris PT Telkom dan PT Angkasa Pura 2.
“Empat tahun di BUMN seperti PT Pos sudah cukup. Setelah ini tantangannya lain lagi,” ujarnya dari Rumah Perubahan. Ia sendiri saat ini mendapat penugasan baru dalam bisnis internasional.
“Kami juga tengah menangani perusahaan-perusahaan besar yang skalanya masif dan strategis, jadi perlu konsentrasi tinggi,” ujarnya.
Diketahui selama menjadi komisaris di PT Pos, ia aktif mendorong proses transformasi. Sama seperti di PT Telkom yang membukukan banyak kemajuan saat itu, di PT Pos ia juga mendorong transformasi. Saat ia masuk di PT Pos diketahui perusahaan mengalami banyak tekanan cashflow, SDM obselete dan jasa pos sudah ditinggalkan pelanggan. Di era gurubesar FEBUI ini, Pos ditransformasi menjadi perusahaan logistik dan berhasil membukukan laba.
Namun masalahnya sebagian besar SDM adalah petugas pos yang terbiasa menunggu di loket-loket pos. Oleh karena itulah dikembangkan teknologi dan hubungan kemitraan dengan para agen. Ke depan, menurutnya cash flow masih harus menjadi perhatian, perubahan pada kualitas SDM dimana masih banyak pimpinan yang berpendidikan SLA membawahi sarjana, juga harus segera dibenahi. “Eksekutif harus bekerja dengan meritokrasi,” ujarnya menutup pembicaraan. Selain itu tentu juga masalah branding dan tatakekola.
Diketahui sudah tiga ilmuwan FEB UI mengundurkan diri dari BUMN, setelah sebelumnya mantan mentri keuangan Chatib Basri (preskom Bank Mandiri) dan Bambang Brojonegoro (PT Telkom). (red)
0 Komentar