Lombok Utara, (postkotantb.com) - Polemik yang terjadi belakangan ini terkait pengelolaan pendakian di taman nasional gunung rinjani mendapatkan atensi dari Bupati Lombok Utara, DR.Najmul Ahyar S.H,M H, Senin 21 April 2025. Hal ini disampaikan ketua Asosiasi Trekk Organizer Senaru (ATOS) saat Bertemu dengan Bupati di Ruang Kerjanya.
Salah satu pengurus ATOS, Munawir menyampaikan keluh kesah pelaku pariwisata pendakian gunung rinjani terkait dengan tata kelola di taman nasional gunung rinjani yang di rasa merugikan Porter, Penelola penginapan maupun sumber PAD Pembda KLU, ucapnya.
Munawir dan rekan, pada kesempatan itu juga minta ketegasan bapak Bupati Lombok Utara untuk menjadi pembina forum pelaku pariwisata rinjani lombok utara yang rencananya akan dibentuk di lombok utara dalam waktu yang tidak lama lagi.
Terpisah, pernyataan Direktur LBH Lang Lang Irawadi,S.H, selaku kuasa hukum Trekk organizer senaru (ATOS) mengatakan, kebijakan tentang kondisi pariwisata senaru pasca gempa bumi dan covid 19 yang melumpuhkan perekonomian pariwisata pendakian gunung rinjani khususnya senaru sehingga dibutuhkan upaya yg arif dan bijaksana dari pemerintah agar tidak ada kesenjangan satu dengan yang lainnya.
Pihaknya menyayangkan kebijakan yang di terapkan THR terhadap quota tiket memang atas pertimbangan ekosistem di gunung rinjani tapi juga harus dikaji secara menyeluruh dan transfaran dengan melibatkan masyarakat dengan cara itu tata kelola gunung rinjani kedepan diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak termasuk didalamnya masyarakat adat, harapnya.
Pemerintah daerah kabupaten lombok utara seperti yang telah disampaikan melalui siaran saat TV bersama Dr. Najmul ahyar, S.H,M.H menyampaikan komitment kuat untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan di kabupaten Lombok Utara yang kemudian saling menopang dengan sektor utama seperti pertanian, perkebunan, perikanan, UMKM dan sektor lainya, di ibaratkan dayung bersambut dengan Visi Misi Gubernur NTB yang ingin menjadikan NTB lebih mendunia.
Sejalan dengan komitment Dr.Najmul Ahyar, S.H,M.H Bupati Lombok Utara yang ingin memajukan pariwisata di kabupaten lombok utara lebih baik dari sebelumnya.
Penjaga Adat yang berdiri di Garda Depan Aksi Solidaritas Lingkar Rinjani Lombok Utara dalam semangat menjaga marwah adat dan memperjuangkan hak-hak masyarakat, sebagaimana yang di harapkan Lang-Lang Sasak Bayan.
Organisasi adat masyarakat Bayan, tampil sebagai pendalang dalam aksi solidaritas masyarakat lingkar Rinjani, dan peran penting ini bukan hanya simbolis, tapi menjadi wujud nyata keterlibatan komunitas adat dalam membela kepentingan pelaku wisata dan masyarakat yang hidup di sekitar kawasan Gunung Rinjani.
Organisasi adat yang mengakar kuat dalam nilai-nilai kearifan lokal tidak tinggal diam melihat keresahan yang dirasakan oleh pelaku wisata dan warga lingkar Rinjani. Mereka hadir bukan sekadar sebagai pengamat, tapi sebagai penjaga harmoni antara adat, alam, dan hak hidup masyarakat.
Aksi solidaritas beberapa hari lalu, tepatnya 9 April 2025 menjadi panggung penting bagi Lang-Lang Sasak Bayan untuk menyuarakan keprihatinan dan tuntutan agar hak-hak masyarakat adat dan pelaku wisata dihormati dan dilindungi.
Dengan tegas Raden Sawinggih bersama temannya mengatakan, setiap langkahnya, mereka membawa spirit leluhur dan semangat kebersamaan, menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal identitas, budaya, dan keberlanjutan hidup di tanah warisan nenek moyang.
Komitmen kuat Lang-Lang Sasak Bayan membuktikan bahwa suara adat masih relevan dan menjadi kekuatan moral dalam dinamika sosial saat ini. Mereka bukan sekadar bagian dari sejarah, tapi juga bagian dari solusi masa depan. (@ng)
Pewarta : Jaharuddin.S.Sos
0 Komentar