Breaking News

Gumi Paer Datangi Kantor PP Muhammadiyah, Bahas Kasus Warek I UMMAT

Kasus Warek I UMMAT
Komitmen mengawal kasus Wakil Rektor (Warek) I Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Ketua Gumi Paer akhirnya mendatangi Kantor PP Muhammadiyah dan Majelis Dikti Litbang di Kota Yogyakarta, Selasa (11/03/2025).

Yogyakarta (postkotantb.com)- Ormas Gumi Paer menunaikan janjinya untuk datang ke Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dan Majelis Dikti Litbang yang beralamat di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (11/03/2025).

Kedatangannya secara terpisah ini untuk hearing membahas persoalan Wakil Rektor (Warek) I Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kedatangannya ini diterima langsung PP Muhammadiyah dan Majelis Dikti Litbang.

Dialog terkait kasus Warek I pun berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Usai pertemuan tersebut, Lalu Junaidi selaku ketua mengaku tujuan kedatangannya tidak hanya membahas soal Warek I.

Namun bagaimana ormasnya dapat menjalin silaturahmi dengan para petinggi Muhammadiyah dalam rangka memanfaatkan momentum Ramadan. "Alhamdulillah, kami sudah bertemu dan berdialog dengan mereka. Semua berjalan lancar dan hangat,"ujarnya.

Diakui Junaidi bahwa dalam dialog tersebut, PP Muhammadiyah menegaskan bahwa persoalan Warek I belum final. Kewenangan Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah dan BPH UMMAT, hanya sebatas memberikan rekomendasi terhadap hasil investigasi tim yang dibentuk kampus.

"Rekomendasi dan hasil investigasi nanti akan dikaji lagi. Pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini akan kembali dipanggil. Keputusannya dikembalikan kepada Majelis Dikti Litbang di Pengurus Pusat Muhammadiyah dan akan diputuskan sebelum tanggal 17 Maret ini," ulas Junaidin.

Dalam pertemuannya itu, kata Junaidi, PP Muhammadiyah juga sempat menanyakan soal adanya intervensi ormas dalam permasalahan internal universitas.

"Mereka sempat menanyakan hal itu. Dan saya menjawab, yang membuat kacau, masalah ini disebarluaskan melalui media. Terlebih lagi lembaga resmi kampus yang menyampaikan sehingga kegaduhan ini terjadi, baik rektor maupun jajaran UMMAT sudah ikut berstatemen di media massa," singgungnya.

"Tentu ormas-ormas di Pulau Lombok, lebih-lebih antara saya dengan warek masih berkeluarga, harus masuk untuk kondusifkan Muhammadiyah. Jika tidak, maka datang massa dari Lombok Timur, untuk menggedor kampus UMMAT," tegasnya.

Kendati menjadi kewenangan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Junaidi berkomitmen akan terus mengawal persoalan tersebut hingga tuntas.

"Kasus ini tetap kami kawal, dan siapapun yang menuduh Warek I Ummat sebagai pelaku pelecehan seksual harus bertanggung jawab. Karena kita ada di negara hukum," tandasnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close