![]() |
Wamen P2MI RI Dzulfikar Ahmad Tawalla saat sampaikan materi sosialisasi. Foto Ist/Lalu Irsyadi |
Mataram, (postkotantb.com) - Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Republik Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla berkesempatan langsung kunjungi Lombok untuk lakukan sosialisasi terkait kebijakan Pemerintah di hadapan Pemuda Muhammadiyah se-NTB pada Jum'at, (14/02/2025).
Berlokasi di Gedung Balai Guru Penggerak Kota Mataram NTB,kegiatan dihadiri oleh puluhan peserta dari unsur pengurus wilayah muhammadiyah NTB,Segenap OPD Pemprov NTB, OJK, BEI,Forkopimda,dan steckholder lainnya.
Berkesempatan membuka kegiatan, Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) NTB Ilham,M.Pd sangat berterimakasih setinggi-tingginya atas keluangan waktu pak Wamen Dzulfikar dapat berkunjung langsung ke NTB.
"Ini merupakan penghormatan bagi kami karena Pak Wamen bisa langsung hadir ditengah-tengah kita berikan wejangan,sungguh menjadi motivasi besar kami agar supaya kami bisa berbuat maksimal ikuti jejak pak Menteri demi Daerah dan Bangsa serta mampu memberi manfaat seluas-luasnya untuk ummat,"ucapnya.
Dalam aktualisasinya,ilham mengajak komponen pemuda harus ambil bagian. Tidak hanya berkoar-koar tapi diwujudkan langsung dalam aksi nyata, mengisi pos-pos pekerjaan atau profesi strategis atau pun jadi wirausahawan-wirausahawan handal dan sebagianya.
Diketahui kegiatan juga dibarengi dengan agenda konsolidasi atau rapat koordinasi dan penataran pimpinan wilayah pemuda muhammadiyah NTB (Rakorwil dan Tarpimwil).
Dr.Falahudin, M.Ag Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB menambahkan, dengan usianya yang sudah mencapai 113 tahun. Muhammadiyah mampu tetap tumbuh dan berdiri dikarenakan punya tradisi besar dengan berpegang teguh pada kepribadian Muhammadiyah. Salah satu poinnya miliki prinsip membantu Negara. Menjalin hubungan dengan seluruh elemen ikut membangun dan memelihara bangsa.
"Dengarkan ini para pemuda,kita punya tradisi besar sehingga tetap tumbuh dan berdiri, setiap hari ada saja sekolah dan lembaga-lembaga yang lahir dibawah naungan Muhammadiyah,kita hadir bukan untuk diri saja tapi juga untuk bangsa dan negara,"paparnya.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Republik Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla dalam penyampainnya mengiyakan pernyataan Dr.Falahudin.
Ia ingin setiap generasi Muhammadiyah terus berpacu memberi kontribusi dan manfaat seluas-luasnya kepada bangsa dan ummat dalam berbagai hal.Tak terkecuali soal bagaimana menyerap dan menyebarkan pengetahuan dan informasi terkait kebijakan pemerintah dibidang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI),Migrasi Aman,dan peluang kerja diluar negeri.
"Perkembangan kekinian,solusi kemiskinan yang paling kongkrit adalah jadi PMI,maka bagi pemuda pun jangan segan untuk keluar jadi PMI asalkan prosedural,banyak peluang kerja dengan hasil yang maksimal diluar sana,"arahnya.
Diterangkan,PMI di 2024 mencapai sekitar 5 juta 200-an orang yang tersebar di 100 negara penempatan. Tingginya angka tersebut diakibatkan fenomena populasi (enginering) yang membuat jumlah PMI makin banyak.Mayoritas ke Malaysia, Taiwan, Hongkong, Arab saudi, Singapure, Uni emirat arab, dan lainnya.
"Jangan jadi PMI ke Negara yang tidak ada perjanjian kerjasama penempatan,besar kemungkinan itu penipuan," jelasnya.
![]() |
Wamen Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Republik Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla bersama Pemuda Muhammadiyah NTB saat sosialisasi kebijakan Pemerintah di Mataram. |
Adapun syarat jadi PMI harus siap fisik, mental, kompetensi, dokumen, dan terpenting punya visi.
"PMI harus punya visi,pergi miskin pulang harus kaya,maka kita juga akan serius adakan pelatihan manajemen keuangan agar PMI sukses," tandasnya.
Kegiatan diakhiri foto bersama kemudian berlanjut ke agenda lain Rakorwil dan Tarpimwil. (Irs)
0 Komentar