 |
| Kepala Dinas PUTR Lombok Barat, HK. H. Lalu Winengan. |
Mataram (postkotantb.com)- Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat, tengah konsen melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kondisi semua kompleks perumahan milik perusahaan pengembang di kabupaten tersebut, telah sesuai rekomendasi pile banjir.
"Oleh SDA, semua perumahan sedang evaluasi, apakah sesuai atau tidak dengan rekom pile banjir," ungkap Kepala Dinas PUTR Lombok Barat, HK. H. Lalu Winengan, Selasa (11/02/2025).
Winengan memastikan, upaya evaluasi ini tidak termasuk kompleks perumahan yang saat ini digenangi banjir. Karena sejumlah perumahan yang digenangi disebabkan faktor alam. Beberapa hari terakhir, intensitas hujan khususnya di Lombok Barat sangat tinggi.
Sehingga mengakibatkan debit air meluap dan menggenangi perumahan serta pemukiman warga. "Ini tidak ada kaitannya dengan banjir hari ini. Banjir hari ini karena debit air yang besar, disebabkan hujan dari Sabtu pekan kemarin sampai Selasa ini. Jadi bukan karena banyak perumahan dibangun," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya juga akan mengevaluasi dan jika ditemukan kelalaian pada sisi teknis pengerjaan, dinas tidak akan mengenakan sanksi pencabutan izin melainkan teguran agar pihak pengembang segera melakukan rekayasa penanggulangan banjir.
"Bagaimana izinnya dicabut. Rumahnya kan sudah jadi dan sudah ditempati. Nggak bisa itu. Tapi kita tegur supaya dilakukan rekayasa, kalau memang bangunan rendah, maka harus dibangun tanggul. Terkecuali perumahaan yang sedang dibangun," jelasnya.(RIN)
"Oleh SDA, semua perumahan sedang evaluasi, apakah sesuai atau tidak dengan rekom pile banjir," ungkap Kepala Dinas PUTR Lombok Barat, HK. H. Lalu Winengan, Selasa (11/02/2025).
Winengan memastikan, upaya evaluasi ini tidak termasuk kompleks perumahan yang saat ini digenangi banjir. Karena sejumlah perumahan yang digenangi disebabkan faktor alam. Beberapa hari terakhir, intensitas hujan khususnya di Lombok Barat sangat tinggi.
Sehingga mengakibatkan debit air meluap dan menggenangi perumahan serta pemukiman warga. "Ini tidak ada kaitannya dengan banjir hari ini. Banjir hari ini karena debit air yang besar, disebabkan hujan dari Sabtu pekan kemarin sampai Selasa ini. Jadi bukan karena banyak perumahan dibangun," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya juga akan mengevaluasi dan jika ditemukan kelalaian pada sisi teknis pengerjaan, dinas tidak akan mengenakan sanksi pencabutan izin melainkan teguran agar pihak pengembang segera melakukan rekayasa penanggulangan banjir.
"Bagaimana izinnya dicabut. Rumahnya kan sudah jadi dan sudah ditempati. Nggak bisa itu. Tapi kita tegur supaya dilakukan rekayasa, kalau memang bangunan rendah, maka harus dibangun tanggul. Terkecuali perumahaan yang sedang dibangun," jelasnya.(RIN)
0 Komentar