Lombok Barat (postkotantb.com)- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat, HK. Lalu Winengan meninjau langsung kondisi jembatan Bakong, Selasa (11/01/2025).
Dalam tinjauan itu, Kepala Dinas PUTR Lombok Barat menyaksikan, kondisi jembatan yang menjadi salah satu akses ekonomi dan industri lintas provinsi ini memprihatinkan pasca diterjang luapan Sungai Dodokan.
Pada sisi kiri dan kanan jembatan, terdapat retakan aspal serta pada bagian tengah, jembatan tersebut miring, dan nyaris putus akibat dihantam material sampah sungai. Kondisi ini membahayakan para pengguna jalan, sehingga pihak kepolisian dibantu aparat TNI membatasi jarak jembatan dengan warga.
"Jembatan ini memang sudah waktunya untuk dibangun ulang atau diperbaiki," ungkap Winengan di sela-sela kesibukannya mengamati kerusakan jembatan.
Winengan menjelaskan bahwa jembatan ini telah dimanfaatkan sejak tahun 1997. Kerusakan yang parah tidak hanya menyebabkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar terhambat.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap aktivitas lalu lintas kendaraan pengangkut batu bara untuk kebutuhan PLTU Jeranjang. Mengingat jembatan tersebut masuk dalam ruas jalan provinsi, pihaknya akan menyusun laporan untuk disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, dalam hal ini, Pj Gubernur NTB.
"Dengan adanya langkah pelaporan resmi dari Dinas PU Lombok Barat kepada Pj. Gubernur NTB, kami berharap rencana perbaikan Jembatan Bakong bisa masuk dalam prioritas anggaran pemprov," harapnya.(RIN)
Dalam tinjauan itu, Kepala Dinas PUTR Lombok Barat menyaksikan, kondisi jembatan yang menjadi salah satu akses ekonomi dan industri lintas provinsi ini memprihatinkan pasca diterjang luapan Sungai Dodokan.
Pada sisi kiri dan kanan jembatan, terdapat retakan aspal serta pada bagian tengah, jembatan tersebut miring, dan nyaris putus akibat dihantam material sampah sungai. Kondisi ini membahayakan para pengguna jalan, sehingga pihak kepolisian dibantu aparat TNI membatasi jarak jembatan dengan warga.
"Jembatan ini memang sudah waktunya untuk dibangun ulang atau diperbaiki," ungkap Winengan di sela-sela kesibukannya mengamati kerusakan jembatan.
Winengan menjelaskan bahwa jembatan ini telah dimanfaatkan sejak tahun 1997. Kerusakan yang parah tidak hanya menyebabkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar terhambat.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap aktivitas lalu lintas kendaraan pengangkut batu bara untuk kebutuhan PLTU Jeranjang. Mengingat jembatan tersebut masuk dalam ruas jalan provinsi, pihaknya akan menyusun laporan untuk disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, dalam hal ini, Pj Gubernur NTB.
"Dengan adanya langkah pelaporan resmi dari Dinas PU Lombok Barat kepada Pj. Gubernur NTB, kami berharap rencana perbaikan Jembatan Bakong bisa masuk dalam prioritas anggaran pemprov," harapnya.(RIN)
0 Komentar