![]() |
Ini salah satu bukti dokumentasi adanya kantor dan aktivitas PT. Eco Solution Lombok (ESL) di Hutan Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. |
Mataram (postkotantb.com) - Rencana investasi PT Eco Solution Lombok (ESL) melalui proyek ekowisata di Hutan Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, tidak hanya isapan jempol. Sejak tahun 2023 pada area konstruksi, perusahaan ini telah membangun area workshop dan kantor yang terletak di Tanjung Ringgit.
Bangunan kantor dilengkapi ruang penyimpanan dan workshop serta beberapa bangunan lainnya sebagai fasilitas pendukung. Seperti menara pengintai kebakaran, lokasi sementara dan lokasi permanen dari pembibitan, area pembuatan kompos, sistem pembuangan limbah, akomodasi untuk para pekerja, pos keamanan dengan berkilo-kilo meter pagar yang telah dibangun. Selain itu, pihaknya juga telah membangun tiga unit akomodasi pertama untuk mitra dan arsitek.
"Luas area kamp konstruksinya sekitar 5.370 meter persegi," ungkap CEO PT. ESL, John Higson, saat dikonfirmasi, Senin (17/02/2025).
Ia mengaku keberatan dengan adanya pemberitaan baru-baru ini yang menyebut bahwa sudah 12 tahun mengantongi Izin Usaha Penyediaan Jasa Lingkungan Wisata Alam (IUPJLWA) seluas 339 hektar, perusahaannya belum menunjukan progres investasi dan hanya menyisakan satu unit kontainer bekas.
Dijelaskan bahwa semenjak Kabupaten Lombok Timur dipimpin Bupati Ali BD tepatnya tahun 2014 silam, hampir seluruh wilayah IUPJLWA ditempati oleh para pemegang sertifikat ilegal. Belum lagi para petani jagung ilegal, dan para penggembala ilegal. Hal ini menyebabkan kondisi Hutan Sekaroh yang notabene kawasan hutan lindung memprihatinkan.
Lebih dari 120 hektare hutan lindung ditebang dan dibakar serta lebih dari 200 hektar lahan di tempati pengembala kerbau. Warna Pantai Pink rusak akibat erosi dan parkiran mobil. Begitu juga dengan gua-gua jepang bersejarah dirusak para pemilik warung termasuk properti PT ESL berupa 2 unit kantor, 1 unit pos terpadu dibakar.
"Terus bagaimana kami bisa membangun. Kami terus-terusan diganggu dengan masalah. Sampai-sampai properti kami dirusak dan dibakar. Kami juga dihadang-hadang oleh Sat Pol PP," keluhnya.
Kendati demikian pihaknya tetap berusaha untuk melakukan pendekatan, sosialisasi, dan menyuguhkan program pemberdayaan ke masyarakat. Seperti pelatihan berbahasa Inggris, kewirausahaan, pertanian dan Green Tourism. Dan pada November 2021 Provinsi NTB membentuk Satgas khusus untuk mulai clean and clear, pihaknya kembali memulai proyek reboisasi dengan menanam bibit pohon secara simbolis dan dihadiri langsung Hj Sitti Rohmi Djalillah selaku Wakil Gubernur NTB.
Pada tahun 2022, perusahaan mulai bernafas lega setelah sertifikat ilegal dibatalkan BPN NTB dan cleand and clear IUPJL telah selesai dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Semenjak itu pula, PT ESL membangun kantor yang ditandai dengan acara peletakan batu pertama.
Acara ini dihadiri dan disaksikan langsung Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Aryadi, Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, Konsultan Kedutaan Inggris di Jakarta, CEO PT Our Ecolution, Wakil Direktur PT Sumbawa Sustainable Forest, jajaran forkopimda lingkup Pemprov NTB dan kabupaten Lombok Timur. (Lombok Post Edisi 29 November 2023)
"Peraturan untuk IUPJLWA sangat jelas bahwa hanya 10 persen dari luas IUPJL yang dapat dibangun. Ini tampaknya menjadi sesuatu yang sepertinya tidak dipahami kebanyakan orang. Sisa kawasan IUPJL harus dilestarikan sebagai kawasan hutan atau harus dilakukan reboisasi," ujarnya.
Saat ini, kata John, perusahaan telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk menanam kembali lebih dari 70 ribu pohon dan telah menjalin kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram), untuk menanam habitat bagi lebih dari 150 jenis kupu-kupu dan lebih dari 50 jenis spesies burung yang terancam punah.
Berkat ini, Tanjung Ringgit telah menjadi hutan lindung terakhir yang signifikan di pantai selatan Lombok dan pusat keanekaragaman hayati. Di sisi lain, PT ESL telah mengontrak perusahaan konstruksi, PT Bruder, dengan empat pekerja dan untuk Perusahaan Keamanan, PT. ESL mengontrak PT GADA dengan 14 pekerja dengan sebagian besar warga lokal. Demikian juga dengan PT ESL yang sampai saat ini memiliki tenaga kerja sendiri yang terdiri dari 26 orang asli Desa Sekaroh.
"Semua survei untuk tahap pengembangan pertama telah diselesaikan dan 4 km jalan internal akan segera dimulai. Tahap pertama pengembangan akan mendirikan 35-unit vila ramah lingkungan, yang akan diikuti pada fase 2 oleh 65-unit vila ramah lingkungan. Ini merupakan pengembangan ekowisata terbesar di NTB," jelasnya.(RIN)
Bangunan kantor dilengkapi ruang penyimpanan dan workshop serta beberapa bangunan lainnya sebagai fasilitas pendukung. Seperti menara pengintai kebakaran, lokasi sementara dan lokasi permanen dari pembibitan, area pembuatan kompos, sistem pembuangan limbah, akomodasi untuk para pekerja, pos keamanan dengan berkilo-kilo meter pagar yang telah dibangun. Selain itu, pihaknya juga telah membangun tiga unit akomodasi pertama untuk mitra dan arsitek.
"Luas area kamp konstruksinya sekitar 5.370 meter persegi," ungkap CEO PT. ESL, John Higson, saat dikonfirmasi, Senin (17/02/2025).
Ia mengaku keberatan dengan adanya pemberitaan baru-baru ini yang menyebut bahwa sudah 12 tahun mengantongi Izin Usaha Penyediaan Jasa Lingkungan Wisata Alam (IUPJLWA) seluas 339 hektar, perusahaannya belum menunjukan progres investasi dan hanya menyisakan satu unit kontainer bekas.
Dijelaskan bahwa semenjak Kabupaten Lombok Timur dipimpin Bupati Ali BD tepatnya tahun 2014 silam, hampir seluruh wilayah IUPJLWA ditempati oleh para pemegang sertifikat ilegal. Belum lagi para petani jagung ilegal, dan para penggembala ilegal. Hal ini menyebabkan kondisi Hutan Sekaroh yang notabene kawasan hutan lindung memprihatinkan.
Lebih dari 120 hektare hutan lindung ditebang dan dibakar serta lebih dari 200 hektar lahan di tempati pengembala kerbau. Warna Pantai Pink rusak akibat erosi dan parkiran mobil. Begitu juga dengan gua-gua jepang bersejarah dirusak para pemilik warung termasuk properti PT ESL berupa 2 unit kantor, 1 unit pos terpadu dibakar.
"Terus bagaimana kami bisa membangun. Kami terus-terusan diganggu dengan masalah. Sampai-sampai properti kami dirusak dan dibakar. Kami juga dihadang-hadang oleh Sat Pol PP," keluhnya.
Kendati demikian pihaknya tetap berusaha untuk melakukan pendekatan, sosialisasi, dan menyuguhkan program pemberdayaan ke masyarakat. Seperti pelatihan berbahasa Inggris, kewirausahaan, pertanian dan Green Tourism. Dan pada November 2021 Provinsi NTB membentuk Satgas khusus untuk mulai clean and clear, pihaknya kembali memulai proyek reboisasi dengan menanam bibit pohon secara simbolis dan dihadiri langsung Hj Sitti Rohmi Djalillah selaku Wakil Gubernur NTB.
Pada tahun 2022, perusahaan mulai bernafas lega setelah sertifikat ilegal dibatalkan BPN NTB dan cleand and clear IUPJL telah selesai dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Semenjak itu pula, PT ESL membangun kantor yang ditandai dengan acara peletakan batu pertama.
Acara ini dihadiri dan disaksikan langsung Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Aryadi, Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, Konsultan Kedutaan Inggris di Jakarta, CEO PT Our Ecolution, Wakil Direktur PT Sumbawa Sustainable Forest, jajaran forkopimda lingkup Pemprov NTB dan kabupaten Lombok Timur. (Lombok Post Edisi 29 November 2023)
"Peraturan untuk IUPJLWA sangat jelas bahwa hanya 10 persen dari luas IUPJL yang dapat dibangun. Ini tampaknya menjadi sesuatu yang sepertinya tidak dipahami kebanyakan orang. Sisa kawasan IUPJL harus dilestarikan sebagai kawasan hutan atau harus dilakukan reboisasi," ujarnya.
Saat ini, kata John, perusahaan telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk menanam kembali lebih dari 70 ribu pohon dan telah menjalin kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram), untuk menanam habitat bagi lebih dari 150 jenis kupu-kupu dan lebih dari 50 jenis spesies burung yang terancam punah.
Berkat ini, Tanjung Ringgit telah menjadi hutan lindung terakhir yang signifikan di pantai selatan Lombok dan pusat keanekaragaman hayati. Di sisi lain, PT ESL telah mengontrak perusahaan konstruksi, PT Bruder, dengan empat pekerja dan untuk Perusahaan Keamanan, PT. ESL mengontrak PT GADA dengan 14 pekerja dengan sebagian besar warga lokal. Demikian juga dengan PT ESL yang sampai saat ini memiliki tenaga kerja sendiri yang terdiri dari 26 orang asli Desa Sekaroh.
"Semua survei untuk tahap pengembangan pertama telah diselesaikan dan 4 km jalan internal akan segera dimulai. Tahap pertama pengembangan akan mendirikan 35-unit vila ramah lingkungan, yang akan diikuti pada fase 2 oleh 65-unit vila ramah lingkungan. Ini merupakan pengembangan ekowisata terbesar di NTB," jelasnya.(RIN)
0 Komentar