Tampak pengurus Osis SMK NWDI Pancor bersama para pemateri usai gelaran LMOK Ke-II, Jum'at-Sabtu (17-18/01/2025). Foto Ist/Lalu Irsyadi/postkotantb.com |
Lombok Timur, (postkotantb.com) - Untuk membekali transisi kader kepengurusan baru. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NWDI Pancor mengadakan Latihan Manajemen Organisasi Kepemimpinan (LMOK) Ke-II pada jum'at-sabtu (17-18 januari 2025) di SMK NWDI Pancor Lombok Timur.
LMOK Ke-II usung tema "Mengkader pengurus baru dengan 7 kebiasaan anak indonesia hebat". 7 kebiasaan hebat dimaksud yakni :1. Bangun pagi,2. Beribadah,3. Berolahraga,4. Makan sehat dan bergizi,5. Gemar membaca, 6. Bersosial,dan 7. Tidur lebih awal.
Demikian kata Listia Ketua Osis SMK NWDI Pancor terpilih periode 2024-2025 kepada media ini usai gelaran LMOK.
Lebih jauh dikatakan, LMOK merupakan bagian dari upaya Osis SMK NWDI pancor meningkatkan kebiasaan anak Indonesia hebat guna turut berperan mencapai Indonesia emas 2045.
"Melalui LMOK kami ingin menambah pengetahuan serta pengalaman bagaimana cara memimpin ataupun berorganisasi dengan baik dari para pemateri," ungkapnya.
Hadirkan pemateri handal seperti Deny susanti M.A, Nurul anwar, M.ED, Kadri ramdani Q.H, dan Utari rahayu, Q. H, S. PD. GR. LMOK sangat mendorong antusiasme peserta juga pihak sekolah. Sebab menggugah beberapa materi penting bekal berorganisasi.
Pada kesempatan itu, masing-masing pemateri miliki pembahasan berbeda. Ada yang menyampaikan soal peningkatan Literasi Digital oleh Utari Rahayu, Terkait kepemimpinan oleh Deny Susanti, Mengenai pentingnya intelejensi question (kecerdasan intelektual atau IQ) oleh Nurul Anwar, dan masalah ilmu administrasi oleh Kadri Ramdani.
Lebih rinci dijabarkan, Utari rahayu menekankan pentingnya keterampilan dimasa kini dalam meningkatkan Literasi Digital. Poinnya, pengurus Osis diajak mengerti esensi literasi digital,permasalahan yang terjadi akibat tidak terliterasi digital, enam elemen pendukung Literasi Digital, platform yang dapat digunakan sebagai media menyampaikan edukasi sebagai santri terutama anggota osis dan Keamanan Privasi Digital.
"Tipsnya, harus bisa berkreasi dan berkolaborasi digital," kata Utari.
Kemudian, Deny Susanti berbagi 2 tips sederhana untuk jadi pemimpin sukses. Yakni harus cerdas kontrol emosi dan bersikap disiplin. Artinya, seorang pemimpin harus mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri terlebih dahulu, baru bisa memimpin orang lain.
"Pemimpin bagi diri sendiri adalah pondasi dari bentuk kepemimpinan apapun," terangnya.
Selanjutnya berbicara IQ dalam pandangan Nurul Anwar dimaknai sebuah kemampuan individu mengakselerasi menagkap dan mengolah informasi menjadi sebuah pemahaman atau pemecahan masalah.
Jika dikaitkan pada aktifitas Osis, IQ diperlukan dalam mengagas konsep-konsep berkegiatan atau acara atau program yang merumuskan administrasi dan tekhnis.
"Pengurus Osis harus jeli dalam diagnosis hipotesis persoalan ataupun seleksi anggota, supaya bisa meramu kompetensi atau keahliannya untuk pengembangan potensi keahlian agar mampu hadirkan solusi organisasi,"Tukasnya.
Sementara Kadri Ramdani juga berharap pengurus Osis sudah kuasai ilmu administrasi diluar kepala. Mengingat posisinya vital dalam kegiatan-kegiatan organisasi terutama menyangkut pembuatan surat menyurat dan proposal kegiatan.
"Saya menaruh harapan pada pemuda yang sudah digembleng dari SMA/SMK terbiasa dengan pemberkasan atau administrasi. Sehingga nepotisme dapat di kurangi, dan juga hal ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas anak muda," tandasnya. (Irsyad)
0 Komentar