 |
| Anggota Komisi V DPRD NTB, H Didi Sumardi didampingi sang Istri. |
Mataram (postkotantb.com)- Anggota Komisi V DPRD NTB, H Didi Sumardi merespon baik gagasan Pemerintah Kota Mataram terkait pengembangan transportasi publik bertenaga listrik.
Menurutnya, gagasan tersebut masuk dalam program alih energi ke tenaga listrik, serta menjadi kebijakan nasional pemerintah pusat yang diturunkan ke daerah, dalam rangka mewujudkan Indonesia Ekonomi Biru.
"Kami menyambut baik jika memang ada kabupaten kota yang mau memberikan perhatian dan mengembangkan itu," ungkapnya usai rapat dengar pendapat (RDP) diruang komisi, Rabu (22/01/2025).
Gagasan tersebut juga menurutnya, bersentuhan langsung dengan sektor pendidikan, khususnya level SMK. Sehingga ke depan dapat mengoptimalkan eksistensi SMK di NTB, yang saat ini tengah mengembangkan produk kendaraan listrik.
"Kita di NTB, cukup banyak SMK yang memiliki tingkat kompetensi yang mampu memproduksi transportasi listrik. Ini kan antara dua kepentingan besar, sektor lingkungan dan sektor pendidikan," tuturnya.
"Dan Secara tidak terpisahkan akan terkolerasj dengan sektor ekonomi dan sosialnya. Kami berharap pola-pola seperti itu terbangun supaya terbuka ruang penguatan SMK," sambungnya.
Kendati demikian ia mengingatkan agar hendaknya seluruh kabupaten kota se NTB juga dapat mengembangkan tranportasi bertenaga listrik. Sehingga pengembangannya dapat menyeluruh dan masif.
"Jika gerakannya parsial atau setengah-setengah, maka desaign besarnya yang direncakan dalam skala waktu tertentu, tidak akan maksimal," tutupnya.(RIN)
Menurutnya, gagasan tersebut masuk dalam program alih energi ke tenaga listrik, serta menjadi kebijakan nasional pemerintah pusat yang diturunkan ke daerah, dalam rangka mewujudkan Indonesia Ekonomi Biru.
"Kami menyambut baik jika memang ada kabupaten kota yang mau memberikan perhatian dan mengembangkan itu," ungkapnya usai rapat dengar pendapat (RDP) diruang komisi, Rabu (22/01/2025).
Gagasan tersebut juga menurutnya, bersentuhan langsung dengan sektor pendidikan, khususnya level SMK. Sehingga ke depan dapat mengoptimalkan eksistensi SMK di NTB, yang saat ini tengah mengembangkan produk kendaraan listrik.
"Kita di NTB, cukup banyak SMK yang memiliki tingkat kompetensi yang mampu memproduksi transportasi listrik. Ini kan antara dua kepentingan besar, sektor lingkungan dan sektor pendidikan," tuturnya.
"Dan Secara tidak terpisahkan akan terkolerasj dengan sektor ekonomi dan sosialnya. Kami berharap pola-pola seperti itu terbangun supaya terbuka ruang penguatan SMK," sambungnya.
Kendati demikian ia mengingatkan agar hendaknya seluruh kabupaten kota se NTB juga dapat mengembangkan tranportasi bertenaga listrik. Sehingga pengembangannya dapat menyeluruh dan masif.
"Jika gerakannya parsial atau setengah-setengah, maka desaign besarnya yang direncakan dalam skala waktu tertentu, tidak akan maksimal," tutupnya.(RIN)
0 Komentar