 |
| Ir. Made Selamet, M.M. |
Mataram (postkotantb.com)- Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, Made Selamet, kembali menyoroti agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Provinsi NTB.
Hal ini menyusul adanya kritikan dari berbagai unsur terkait tidak dilibatkannya para budayawan Hindu-Lombok, dalam agenda Menbud, khususnya peresmian pemugaran Cagar Budaya Taman Nasional Narmada, Kabupaten Lombok Barat pekan lalu.
"Mereka harus mengoreksi dan evaluasi, Pemkab Lombok Barat, dinas provinsi dan pihak museum, apa sih yang miss di agenda ini. Kok bisa budayawan Hindu-Lombok tidak dihadirkan. Menteri lewat protokolnya juga seharusnya ngecek dulu," singgung Made Selamet di ruang komisi V, Senin (13/01/2025).
Menurutnya, selain menyimpan jejak-jejak sejarah, Taman Narmada sebagai simbol Binheka Tunggal Ika. Yang dimana, harmonisasi dan moderasi beragama, terpelihara dengan baik.
"Monumen seperti cerminan kebhinnekaan antara Umat Hindu dan Islam sejak zaman dahulu. Seperti di Pura Lingsar ada kemalik dan taman Mayura, kan ada patung-patung tuan guru,"imbuhnya.
Tidak diundangnya para budayawan Hindu- Lombok pada kunjungan Menbud Fadli Zon menciptakan kesan dikotomi budaya. Tentu hal ini harus menjadi pelajaran bagi OPD terkait.
"Jangan sampai ada dikotomi. Ke depan saya meminta agar seluruh pihak dilibatkan. Tolong saling menjaga. Di mana-mana kalau bicara budaya, budayawan bersatu betul. Sehingga semangat persatuan di NTB sudah sangat luar biasa," tutupnya.(RIN)
Hal ini menyusul adanya kritikan dari berbagai unsur terkait tidak dilibatkannya para budayawan Hindu-Lombok, dalam agenda Menbud, khususnya peresmian pemugaran Cagar Budaya Taman Nasional Narmada, Kabupaten Lombok Barat pekan lalu.
"Mereka harus mengoreksi dan evaluasi, Pemkab Lombok Barat, dinas provinsi dan pihak museum, apa sih yang miss di agenda ini. Kok bisa budayawan Hindu-Lombok tidak dihadirkan. Menteri lewat protokolnya juga seharusnya ngecek dulu," singgung Made Selamet di ruang komisi V, Senin (13/01/2025).
Menurutnya, selain menyimpan jejak-jejak sejarah, Taman Narmada sebagai simbol Binheka Tunggal Ika. Yang dimana, harmonisasi dan moderasi beragama, terpelihara dengan baik.
"Monumen seperti cerminan kebhinnekaan antara Umat Hindu dan Islam sejak zaman dahulu. Seperti di Pura Lingsar ada kemalik dan taman Mayura, kan ada patung-patung tuan guru,"imbuhnya.
Tidak diundangnya para budayawan Hindu- Lombok pada kunjungan Menbud Fadli Zon menciptakan kesan dikotomi budaya. Tentu hal ini harus menjadi pelajaran bagi OPD terkait.
"Jangan sampai ada dikotomi. Ke depan saya meminta agar seluruh pihak dilibatkan. Tolong saling menjaga. Di mana-mana kalau bicara budaya, budayawan bersatu betul. Sehingga semangat persatuan di NTB sudah sangat luar biasa," tutupnya.(RIN)
0 Komentar