 |
| Anggota Komisi V DPRD NTB, Yasin, M.M.Inov. |
Mataram (postkotantb.com)- Anggota Komisi V DPRD NTB, Yasin, M.M.Inov merespon baik permintaan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) NTB terkait rumah rehabilitasi bagi pengguna narkoba.
Kendati demikian, ia mengingatkan agar BNNP NTB dan stakeholder lainnya untuk tetap konsen terhadap aspek pencegahan. Sebaliknya, masyarakat harus proaktif terlibat dalam Kamtibmas di tingkat desa kelurahan.
"Tadi sudah disampaikan BNNP NTB bahwa tingkat prevelensi pengguna narkoba 1,73 persen. Artinya, masih ada kesempatan bagi kita untuk lebih menekan peredaran narkoba," ungkap dewan asal dapil 6 ini diruangan Komisi V, Senin (20/01/2025).
Dirinya turut menyinggung aktivis asal Bima Uswatun Hasanah atau Badai NTB, yang gencar menyuarakan perang melawan narkoba.
Seharusnya hal ini dapat menjadi motivasi agar masyarakat lebih berhati-hati dengan ikut meningkatkan Kamtibmas.
"Karena hanya masyarakat yang lebih tahu, bagaimana kondisi di lingkungannya masing-masing. Seberapa besar sih jumlah personel polisi yang stand by jaga Kamtibmas di tingkat desa," terangnya.
Begitu juga dalam hal sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkoba. Keterlibatan masyarakat untuk memberikan pemahaman terutama kepada anak sekolah terkait dampak buruk akibat penyalahgunaan narkoba pun sangat membantu.
"Tidak hanya di sekolah, peran orang tua sangat penting memberikan edukasi ke anak-anaknya tentang bahaya penyalahgunaan narkoba," jelasnya.(RIN)
Kendati demikian, ia mengingatkan agar BNNP NTB dan stakeholder lainnya untuk tetap konsen terhadap aspek pencegahan. Sebaliknya, masyarakat harus proaktif terlibat dalam Kamtibmas di tingkat desa kelurahan.
"Tadi sudah disampaikan BNNP NTB bahwa tingkat prevelensi pengguna narkoba 1,73 persen. Artinya, masih ada kesempatan bagi kita untuk lebih menekan peredaran narkoba," ungkap dewan asal dapil 6 ini diruangan Komisi V, Senin (20/01/2025).
Dirinya turut menyinggung aktivis asal Bima Uswatun Hasanah atau Badai NTB, yang gencar menyuarakan perang melawan narkoba.
Seharusnya hal ini dapat menjadi motivasi agar masyarakat lebih berhati-hati dengan ikut meningkatkan Kamtibmas.
"Karena hanya masyarakat yang lebih tahu, bagaimana kondisi di lingkungannya masing-masing. Seberapa besar sih jumlah personel polisi yang stand by jaga Kamtibmas di tingkat desa," terangnya.
Begitu juga dalam hal sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkoba. Keterlibatan masyarakat untuk memberikan pemahaman terutama kepada anak sekolah terkait dampak buruk akibat penyalahgunaan narkoba pun sangat membantu.
"Tidak hanya di sekolah, peran orang tua sangat penting memberikan edukasi ke anak-anaknya tentang bahaya penyalahgunaan narkoba," jelasnya.(RIN)
0 Komentar