Lalu Muhammad Akhyar anggota DPRD Lombok Tengah Fraksi Golkar Dapil 4 Praya Barat-Praya Barat Daya saat reses di Desa Penujak, Rabu (04/12/2024). Foto Ist/Lalu Irsyad |
Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Reses anggota DPRD kabupaten lombok tengah, Lalu Muhammad Akhyar masa persidangan I tahun 2024-2025 di hari ketiga berlangsung di SDN 1 Penujak kecamatan praya barat, Rabu (04/12/2024).
Dipesertai mayoritas wali murid dan beberapa kalangan masyarakat umum,Lalu Muhammad Akhyar mendapat beragam usulan khususnya terkait pendidikan.
Menurut pantauan media ini,rata-rata peserta inginkan fasilitas yang memadai ditempat anak-anaknya bersekolah. Para orang tua ikut perihatin terhadap kondisi sekolah seperti yang nampak di SDN 1 Penujak. Padahal sekolah tersebut termasuk perintis dan favorit pada masanya,sudah berdiri tahun 1928 silam sebelum indonesia merdeka.
Kepala sekolah SDN 1 Penujak Awaludin,S.Pd, M.Pd mewakili peserta reses menuturkan, keinginan untuk berbebah masih belum sesuai kemampuan. Mengingat jumlah murid yang terbatas dan persaingan ketat dari lembaga pendidikan swasta yang terus menjamur.
Bahkan sempat terancam marger di tahun 2020. Namun disyukuri berhasil bangkit dengan segala upaya baik melalui program ekstrakulikuler sampai inisiasi antar jemput siswa.Sehingga jumlah siswa kembali naik jadi 81 anak di tahun 2024.
"Alhamdulillah, meski terkatung-katung, kami bisa bangkit," ucapnya.
Diakui awaludin,fasilitas sekolah sangat perlu intervensi Pemerintah, salah satunya lewat partisipasi dan peran Anggota Dewan. Beberapa catatan usulan warga yang ditampung antara lain meminta pengelolaan sampah, tembok dan pagar keliling sekolah, lapangan atau halaman sekolah, NCK atau sanitasi,dan peralatan drum band. Sementara masyarakat umum inginkan sumur bor dan dibantu pembangunan pesantren.
"Kalau bagian fisik dalam bangunan,insyaAllah kami mampu,wajah sekolah ini yang prioritas," kata awaludin.
Salah seorang guru honorer, Mardiana juga menitip harapan agar semua guru bisa diangkat jadi tenaga PPPK tanpa terkecuali.
"Saya sudah mengabdi hampir 9 tahun,tapi baru kemarin bisa ikut tes,semoga lulus, begitupun untuk temen-temen honorer lainnya,saya berdo'a semua rata jadi PPPK," harapnya.
Mensikapi usulan warga, Lalu Muhammad Akhyar siap meneruskan segala keluhan ke Pemerintah Kabupaten,Provinsi bahkan hingga kementrian.Berkoordinasi dengan Dewan Golkar di Provinsi dan Pusat Dapil Lombok Sari Yuliati.
"Kita tidak bawa uang,tapi membantu sampaikan aspirasi sehingga program pemerintah bisa turun ke warga, InsyaAllah satu persatu kita akan bantu tunaikan secara bertahap, karena anggaran Pemkab juga terbatas," jawab Akhyar.
Komitmen terhadap pendidikan, imbuhnya, merupakan investasi terbaik bagi anak cucu untuk masa depan. Dikesempatan itu,Akhyar menyampaikan beberapa program yang sudah terealisasi di periode pertama salah satunya pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dusun benjor, PAUD Al ikhlas di tenandon,di karang daye, tongkek, SD di Toro, SMP di penujak dan lainnya.
"Walaupun belum diusulkan, tapi saya sudah masukkan bantuan perlatan drum band buat SDN 1 Penujak, silahkan kepsek ke Dinas nggih, saya sudah taruh pokirnya disana untuk 2025, kalau penataan lingkungan kita diskusikan nanti melalui dana aspirasi,"arahnya.
Hal lain, persoalan pengolahan sampah jadi poin keluhan. Masyarakat bingung mau buang kemana. Akibatnya, jadi momok penyakit dan wabah. Begitupun masalah ketersediaan air dari PDAM.
Kualitas buruk,sehingga banyak beralih ke sumur bor.Apalagi mencuat limbah PDAM yang bersumber di Batu jai kini berdampak langsung ke masyarakat, sungai tercemar, tidak bisa lagi dimanfaatkan jadi air pertanian apalagi untuk mencuci atau mandi seperti dulu.
Mensikapi hal itu, Akhyar menekankan agar Pemda membuat regulasi khusus terkait pengolahan sampah. Sampai tingkat kecamatan hingga desa,harus buat aturan.
"Solusi awal harus ada regulasi, jika ada Perdes, maka anggarannya jelas, bisa bikin bak sampah ditiap dusun,bentuk petugas,persoalan sampah pasti tuntas," paparnya.
Saya sendiri,lanjutnya,sudah membantu membuat bak sampah dan beri kendaraan roda tiga pengangkut sampah,itu saja belum cukup,sehingga perlu sinergi semua pihak.
Adapun soal limbah PDAM,legislator golkar itu sudah seringkali mendesak agar ada evaluasi dilingkup Perumda PDAM dan persilahkan warga hearing langsung ke kantor DPRD.
Diakhir kegiatan reses,Akhyar mencatat segala usulan dan diupayakan bisa direalisasikan sesuai kemampuan dan kapasitas. (Irs)
0 Komentar