 |
| M. Syamsul Qomar. |
Mataram (postkotantb.com)- Wakil Ketua DPW Partai Perindo NTB, M. Syamsul Qomar angkat suara tentang pemberitaan di media postkotantb.com, edisi Kamis, 14 November 2024 dengan judul, Pengurus Partai Perindo di Empat Kecamatan di Kota Mataram Limpahkan Dukungan ke Zul-Uhel.
Melalui hak jawabnya, Sabtu (15/11/2024), MSQ, sapaannya, menegaskan beberapa hal terkait pernyataan para pihak yang mengklaim diri masih aktif sebagai Ketua DPC Partai Perindo di Kota Mataram.
Sejak pengunduran diri Ketua DPD Partai Perindo Kota Mataram yang lama terhitung awal Juni 2024, praktis menonaktifkan para pengurus DPC.
Menurutnya, non aktifnya para pengurus kecamatan sebagai bagian dari sanksi partai, dengan dalih tidak maksimal memperjuangkan kursi untuk Kota Mataram pada pileg kemarin.
"Satu pun tidak ada kursi di Kota Mataram. Sehingga dari pengurus pusat mengambil tindakan tegas. SK pemberhentiannya dibawa sama ketua lama," tegas MSQ.
Per bulan September, DPW Partai Perindo NTB telah melakukan restrukturisasi kepengurusan. Mulai dari tingkat DPC sampai PAC.
"Restrukturisasi itu sekaligus membicarakan koalisi bergabung dengan HARUM. Jadi pas menentukan pengurus yang definitif nantinya bagi pengurus lama kami akan tanya lagi, apakah masih mau bergabung atau tidak," imbuhnya
Sehingga ia kembali mengingatkan bahwa para pihak yang mengklaim diri tersebut, memberikan pernyataan atas nama pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Partai Perindo.
"Kita peringatkan oknum itu jangan menjual nama perindo untuk kepentingan pribadi. perindo tetap solid mendukung Rohmi-Firin sampai menang," terangnya.
"Yang pasti hasil poltracking menyatakan bahwa 98 persen simpatisan dan organisasi Perindo, baik pemuda dan srikandinya mendukung Rohmi-Firin,"tandasnya.(RIN)
Melalui hak jawabnya, Sabtu (15/11/2024), MSQ, sapaannya, menegaskan beberapa hal terkait pernyataan para pihak yang mengklaim diri masih aktif sebagai Ketua DPC Partai Perindo di Kota Mataram.
Sejak pengunduran diri Ketua DPD Partai Perindo Kota Mataram yang lama terhitung awal Juni 2024, praktis menonaktifkan para pengurus DPC.
Menurutnya, non aktifnya para pengurus kecamatan sebagai bagian dari sanksi partai, dengan dalih tidak maksimal memperjuangkan kursi untuk Kota Mataram pada pileg kemarin.
"Satu pun tidak ada kursi di Kota Mataram. Sehingga dari pengurus pusat mengambil tindakan tegas. SK pemberhentiannya dibawa sama ketua lama," tegas MSQ.
Per bulan September, DPW Partai Perindo NTB telah melakukan restrukturisasi kepengurusan. Mulai dari tingkat DPC sampai PAC.
"Restrukturisasi itu sekaligus membicarakan koalisi bergabung dengan HARUM. Jadi pas menentukan pengurus yang definitif nantinya bagi pengurus lama kami akan tanya lagi, apakah masih mau bergabung atau tidak," imbuhnya
Sehingga ia kembali mengingatkan bahwa para pihak yang mengklaim diri tersebut, memberikan pernyataan atas nama pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Partai Perindo.
"Kita peringatkan oknum itu jangan menjual nama perindo untuk kepentingan pribadi. perindo tetap solid mendukung Rohmi-Firin sampai menang," terangnya.
"Yang pasti hasil poltracking menyatakan bahwa 98 persen simpatisan dan organisasi Perindo, baik pemuda dan srikandinya mendukung Rohmi-Firin,"tandasnya.(RIN)
0 Komentar