Breaking News

Yayasan Pasir Putih Gelar Diskusi Publik Rumuskan Strategi Kebudayaan Lombok Utara

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Yayasan Pasir Putih, Muhammad Gozali, pada acara diskusi  Kebudayaan adalah sebuah inisiasi pertemuan diskusi dan dialog lintas disiplin, Agama, Etnis,Gender dan Generasi untuk merumuskan strategi kebudayaan Lombok Utara dalam menghadapi tantangan zaman berlandaskan kekuatan "Mempolong - Merenten'" Rabu (16/10/2024) bertempat di Desa Wisata Taman Fantasi, Desa Pamenang Barat Kecamatan Pamenang.
 
Oleh karena itu pihaknya menghadirkan sejumlah Nara sumber antara Lain, Kamardi, SH, Raden Suta Gede, S.Pd, Kepala Bappeda KLU, Gatot Sugihartono, ST, salah seorang dari Dirjen Kebudayaan, Bento, Kabid Kebudayaan Dikbudpora KLU, Masrik S.Pd, Kabid Ekonomi Kreatif Dispar KLU, Anggariono,ST bersama H L Darmawan, SH.,MH, dan sejumlah tokoh lainnya yang tidak disebutkan namanya satu persatu.


Pada kesempatan ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KLU, Gatot Sugihartono, memaparkan selain terkait ekosistim kebudayaan KLU yaitu
“Interaksi yang saling menunjang antara pelaku (kebudayaan), pengguna (pengambil manfaat), lingkungan (tempat kebudayaan) dan unsur–unsur kebudayaan dalam suatu Kawasan tertentu", sebagaimana Visi-Misi Lombok Utara yaitu "Bangkit Menuju Kabupaten yang Inovatif, Sejahtera dan Religius".

Sementara Misi Lombok Utara adalah Mewujudkan Pemerintahan Yang Efektif, Bersih, Aspiratif dan Transparan Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi.
Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Berbudaya dan Religius .

Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana.
Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Iptek dan kearifan lokal serta menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk pengembangan usaha dan ketersediaan lapangan kerja.


Gatot menambahkan berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertingal, dan Tranmigrasi Republik Indonesia Nomor 490 Tahun 2024 Kab. Lombok Utara dinyatakan terentaskan dari Daerah tertinggal
Menurut dia, kebudayaan merupakan porospek yang bisa mendatangkan ekonomi kreatif, dan pihaknya merencanakan Telon Nare sebagai tempat pengembangan budaya.

Gatot juga merencanakan penganggaran di tahun 2025 dan berharap dukungan semua pihak serta mengedepankan progeran seni dan budaya yang tidak bertentangan dengan Visi - Misi Lombok Utara.
pihaknya juga maklum, bahwa membangun kebudayaan bukan sesuatu yang mudah dalam rangka menciptakan
pusat perekonomian baru. Namun Ia sepakat budaya sebagai perekonomian, ungkapnya.

Setiap Kecamatan memiliki budaya yang berbeda mulai dari Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung maupun Kecamatan Pamenang, lanjut Gatot.


Kusus Kecamatan Pamenang memiliki prospek yang sangat menjanjikan mengingat Kecamatan Pamenang merupakan daerah pariwisata. oleh karena itu pihaknya merencanakan "Telon Nare" sebagai tempat pengembangan budaya pada Grand Dessigend Kawasan, disebut "Sasak Nare Bangkit".

Beberapa peserta mengapresiasi rencana Kepala Bappeda KLU terkait Grand Dessigend Kawasan "Sasak Nare Bangkit", yang rencana dianggarkan pada tahun 2025 mendatang. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close