Irwansyah (Lalu Ayuk) |
Sumbawa Besar (poatkotantb.com) - Irwansyah, akrab dengan nama populer Lalu Ayuk. Ia kelahiran Sumbawa tahun 1955.
Ketika usia Sekolah Dasar, Lalu Ayuk juara membaca Al Qur'an. Murid mengaji kesayangan Dea Radan Akang, seorang guru ngaji yang dikenal di Tana' Samawa kala itu.
Masa remaja, Lalu Ayuk sudah menyanyi. Suaranya merdu, meluluhkan kalbu yang mendengar lagu yang dilantunkannya.
Sederet lagu Sumbawa ia cipta dan lantunkan. Antara lain, berjudul
Pantang No Putis, Bakatoan dan Sumir Dalao. Ketiga lagu ini pernah dibawakan Iwan Fals.
Pada tahun 1981, ia masuk dapur rekaman Sanggar Seni Pravitasari di Jakarta yang dipimpin musisi kenamaan Musbuchin.
Rekaman perdana itu, Irwansyah bersama penyanyi Yanto Icak, Andi Rahman dan Jahon Samawa.
Lagu-lagu Sumbawa dalam rekaman perdana itu viral di Tana' Samawa. Kemudian di dapur rekaman yang sama, tahun 1982, Irwansyah bersama Yoseph Pillie menggores fenomena baru karena lagu-lagu yang dibawanya semakin mendapat tempat di hati masyarakat Sumbawa, baik yang berada di Tana' Samawa maupun di luar NTB, khususnya orang Sumbawa yang menetap di Jakarta, Yogya dan Malang.
Pada lomba cipta lagu Sumbawa untuk tahun 2025 yang digagas oleh tokoh nasional mendunia, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Irwansyah ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri. Anggota dewan juri terdiri dari Embie C. Nur, Yanto Icak dan Jahon Samawa.
Sebagai ketua dewan juri, Irwansyah mengatakan masa pendaftaran peserta dijadwalkan dari September hingga Desember akhir tahun 2024 karena seleksi pemilihan 10 lagu terbaik akan ditampilkan pada puncak malam final bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sumbawa ke 66 pada 22 Januari 2025.
Pada puncak malam final lomba cipta lagu Sumbawa akan dibuka oleh Prof. Dr. M. Din Syamsuddin dan digelar secara meriah di Auditorium Sang Surya Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela).
Irwansyah menyebut
peserta lomba tidak terbatas dan hanya untuk tau Samawa yang tidak saja berdomisili di Tana' Samawa dan di daerah lain di Provinsi NTB, tapi juga tau Samawa yang tinggal di seluruh Indonesia.
Malam final lomba sengaja dilaksanakan pada puncak acara Hari Jadi Kabupaten Sumbawa ke 66, karena menurut Irwansyah, momentum itu memiliki nilai sejarah yang kental aspek kearifan lokal tau dan Tana' Samawa.
Sejak pendaftaran dibuka hingga 28 September ini, sudah 53 peserta yang mendaftar, baik tau Samawa di Tana' Samawa maupun yang berdomisili di Mataram, Surabaya, Malang, Yogya dan Jakarta.
Dari seluruh yang mendaftar dan dipastikan akan terus bertambah, kata Irwansyah, pada akhirnya hanya 10 lagu terbaik yang masuk nominasi.
Pendaftaran dikirim kepada Amiruddin ke nomor WA 0823 4004 1505 beralamat di PMI Dea Malela, Pemangong, Lenangguar, Kabupaten Sumbawa.
#Persyaratan lomba:
1. Lagu baru (belum pernah ada).
2. Bernuansa seni tradisi Sumbawa.
3. Mengangkat hikmah Samawa (Lawas).
4. Mengandung pesan moral, baik yang bersifat religi maupun parenti kalanis Samawa/ etos kemajuan.
#Ketentuan lomba:
1. Lagu direkam dalam video berbentuk sajian band atau instrumen musik lainnya.
2. Video diserahkan atau dikirim kepada panitia paling lambat 10 Desember 2024.
Untuk 10 lagu terbaik akan diundang tampil pada malam final di Auditorium Kampus Olat Utuk PMI Dea Malela.
#Hadiah menggembirakan:
Terbaik I : Rp 15.000.000;
Terbaik II : Rp 12.500.000;
Terbaik III : Rp 10.000.000.
"Tujuan lomba untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas seniman muda Sumbawa, sekaligus untuk melestarikan budaya tau dan Tana' Samawa," ujar Irwansyah mengakhiri bincang santai dengan GARANEWS.id di Kedai Kanaya, Labuhan Sumbawa pada Sabtu sore ini. (Babe)
0 Komentar