Kepala BPS Lombok Tengah Syawaluddin Siregar, SE., M.Si saat beri keterangan di hadapan awak media, Kamis (25/07/2024).Foto Ist/Lalu Irsaydi |
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Tengah merilis angka kemiskinan terbaru Kabupaten Lombok Tengah tahun 2024 yang terpublikasi dihadapan awak media di ruang rapat Wakil Bupati Lombok tengah,Kamis (26/07/2024).
Dalam keterangannya,Kepala BPS Lombok tengah Syawaluddin Siregar, SE., M.Si secara gamblang menyebut pada periode bulan Maret tahun 2024 yang bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Beras dan rokok jadi komoditas penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan (GK) kategori makanan. Ada juga yang bersumber dari non makanan.
"Per bulan Maret 2024, pengeluaran terbesar masyarakat baik di perkotaan dan perdesaan adalah beras dan rokok kretek filter," papar Syawaluddin.
Sebagai nilai pengeluaran minimum, kategori kebutuhan makanan miliki kontribusi besar penyumbang kemiskinan,secara umum mencapai 75,24 persen di perkotaan dan 76.06 persen di perdesaan. Dikota, beras menyumbang 29,45 persen,di desa capai 33,72 persen. Sedangkan, rokok kretek filter sendiri menempati posisi kedua dengan angka 9,68 persen di perkotaan dan 6,83 persen di pedesaan.
"Okelah kalau beras, makanan pokok yang manfaatnya nyata,rokok ini yang jadi masalah,ndak mengandung kalori," cetusnya.
Setelahnya, komoditi lain yang jadi bahan pengeluaran disebutkan antara lain daging ayam ras, telur ayam ras,kue basah, roti, cabai rawit, tongkol/tuna/cakalang,mie instan,kue kering/biskuit, bawang merah, gula pasir, dan lainnya.
Sementara penyumbang sisanya berasal dari non makanan dengan persentase 24,66 persen di perkotaan dan 24,44 persen di pedesaan. Non makanan ini mencakup perumahan,bensin,listrik,pendidikan,perlengkapan mandi,perawatan kulit/muka/kuku/rambut,air, dan lainnya.
Secara garis besar,akumulasi penghitungan angka kemiskinan di Lombok tengah.Dapat dijabarkan menurut jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebanyak 122,32 ribu orang atau 12,07 persen. Berhasil diturunkan dengan selisih 7,42 ribu orang atau 0,86 persendari sebelumnya sebesar 129,74 ribu orang atau 12,93 persen terhitung sejak Maret tahun 2023. (Irsyad)
0 Komentar