Inilah Kayu Snokling berbagai ukuran yang diduga tak berizin. Foto Dok : Amry dan Tim/postkotantb.com |
Sumbawa Barat (postkotantb.com) - Ratusan Pohon Senokling berbagai ukuran dibabat di wilayah Sampar Slebok, yang masuk kawasan hutan lindung berada di desa Kokarlian kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat.
Pembabatan kayu Senokling diduga tidak berijin ini, diduga dilakukan oleh orang - orang di luar wilayah kabupaten Sumbawa Barat, diduga kuat mereka (pelaku red), berasal dari kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa.
Atas pembabatan kayu Senokling tersebut, membuat Petugas Polisi Kehutanan Pengamanan Hutan Brang Rea Puncak Ngengas, bersama tim kepolisian polres Sumbawa Barat, anggota TNI Kodim 1628, Staf Kecamatan Poto Tano, Tim Media, Staf Desa Kokarlian, pada Rabu (27/03) melakukan patroli langsung Tinjau TKP di kawasan Sampar Slebok, perjalanan dengan Medan yang berat menuju tkp tersebut, membuat kendaraan tidak bisa sampai lokasi TKP.
Anehnya, Kendaraan patroli Ranger milik KPH Puncak Ngengas, saat melakukan tinjau lokasi TKP Pembalakan Liar, dinyatakan BBM tidak mencukupi untuk sampai di TKP lokasi pembalakan, hal ini dikatakan oleh Sirajudin alias Pulung kepala Konservasi Kawasan Puncak Ngengas Brang Rea kepada media, " BBM Mobil patroli tidak mencukupi untuk sampai lokasi pembalakan, terpaksa kita harus jalan kaki agar sampai di tujuan " katanya.
Yang menjadi pertanyaan, kok saat melakukan Patroli cek lokasi, persiapan tidak matang dengan alasan BBM tidak mencukupi, padahal biaya operasional untuk BBM kalau melakukan Patroli Hutan selalu Readi dan Full tangki, kok untuk mengecek lokasi pembalakan liar, BBM nya berkurang alias tidak ada persiapan awal, diduga kuat adanya setingan dari oknum KPH agar Barang Bukti Pembalakan tersebut tidak ditemukan.
"Agar BB kayu yang sudah di sinsaw tersebut tidak hilang, membuat tim melakukan perjalanan jalan kaki sejauh 2 KM hingga sampai ke lokasi TKP " kata Abdullah kasi trantib kecamatan Poto Tano yang mengikuti tim patroli cek lokasi pembalakan liar.
Menurut Abdullah, ada dugaan rekayasa cek lokasi yang dilakukan oleh Tim patroli KPH puncak Ngengas, kuat dugaan lokasi yang dituju bukan lokasi tempat pembalakan liar, " BBM Mobil patroli berkurang, hanya sebuah akal-akalan saja" katanya prihatin
Kepala Dusun Budi Sari I Nyoman Sudarse yang mempunyai lahan di wilayah Sampar Slebok mengatakan kepada media pada Rabu
(27/03/2024), bahwa aktifitas pembabatan kayu Senokling di Sampar Slebok tersebut dilakukan menggunakan dua alat mesin sinsaw, " siang malam mereka (pelaku-red), melakukan penebangan tanpa ada yang menghalangi, sudah ratusan kubik kayu Senokling tersebut di tebang dalam ukuran balok " katanya kepada media.
Masih kata Nyoman, bahwa lokasi TKP yang dituju oleh petugas Keamanan Hutan Puncak Ngengas , adalah bukan lokasi TKP yang dimaksud adanya pembalakan kayu Senokling tersebut, melainkan lokasinya melalui jalan pertanian jagungnya menuju arah ke selatan kurang lebih 1 KM, " setiap hari saya mndengar suara mesin sinsaw menebang kayu Senokling tersebut, aneh kalau tidak ditemukan TKP, karena bukan lokasinya " katanya heran.
Hasil pantauan media dilokasi yang diduga tempat pembalakan, tidak ditemukan barang bukti kayu Senokling tersebut, karena bukan lokasi yang dituju, hanya bekas puntukan ratusan kayu Senokling yang habis dibabat tiga bulan lalu yang terlihat, sementara kayu Senokling yang dibabat dalam minggu ini tidak ditemukan, karena bukan lokasi pembalakan yang dituju.(Amry/Tim)
0 Komentar