Lalu Ibnu (tengah gondrong) Ketua Umum Ormas Sasaka Nusantara saat gelar pasar murah di Desa Sukerare Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Selasa (31/10/2023). Foto Ist/postkotantb.com/Lalu Irsyadi Biro Loteng
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Naiknya harga beras di pasaran menjadi perhatian berbagai pihak termasuk Ormas Sasaka Nusantara NTB.
Ketua Ormas Sasaka Nusantara Lalu Ibnu Hajar beserta anggota berinisiasi menggandeng Bulog Provinsi NTB dibawah Badan Pangan Nasional menggelar pasar murah untuk stabilisasi harga beras guna membantu masyarakat mendapat harga pangan yang terjangkau.
" Pasar murah di Desa Sukerare ini merupakan kegiatan tahap kedua setelah diawali di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut, kami langsung ke Kelurahan dan Desa agar benar-benar tepat sasaran,terang ibnu, selasa (31/10/2023).
Selain beras, dilengkapi juga dengan komoditi lain seperti minyak dan gula. Sekali distribusi beras disalurkan sebesar 5 ton, gula 1 ton, minyak 2 ton. Pasar murah dijadwalkan berlangsung selama 3 bulan sejak Oktober hingga Desember. Per Desa mumnya mampu menyentuh 1000-1500 orang. Pembelian menggunakan pola penukaran kupon distand berbeda agar transaksi menjadi tertib. Tak lupa pengawalan TNI-Polri turut menjaga keamanan supaya berjalan lancar.
" Masyarakat sangat antusias, meski dibuka dengan rentang waktu cukup lama dari jam 8 pagi hingga 12 siang, tapi sudah diserbu warga dan habis sebelum waktunya berakhir, " tambah Ibnu.
Sementara itu, Sawaludin Susanto Manager Bisnis menyampaikan Pasar Murah rutin dilaksanakan oleh Bulog dengan berbagai pihak, baik kerjasama dengan pemerintah Daerah seperti Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Perdagangan maupun dengan ormas Sasaka Nusantara.
Lebih detail Anto menjelaskan harga masing-masing produk dapat dirincikan sebagai berikut. Beras medium harga Rp. 52.000/5kg, beras premium Rp. 68.000/5kg, minyak goreng Rp. 14.000/lt dan Gula Rp. 15.000/kg.
" Seluruh harga produk dibawah harga pasar dengan selisih yang cukup renggang antara 2000 hingga 3000 rupiah-an," paparnya.
Kepala Desa Sukerare H.Saman Budi, S.Ag sangat bersyukur dan berterimakasih setinggi-tingginya kepada ormas Sasaka Nusantara dan Bulog yang telah gelar pasar murah di wilayahnya.
" Kondisi saat ini bisa dibilang cukup paceklik, rawan stock pangan, sehingga pasar murah sangat membantu," responnya.
Mayoritas warga Sukerare, imbuh H.Saman sebenarnya adalah petani. Tapi menjadi kesulitan beras sekarang disebabkan ternyata rata-rata pas panen dulu hampir menjual seluruh padi hasil panen mereka, untuk stock simpanan hanya disisihkan sedikit. Karena tergiur harga jual tinggi yang diborong oleh saudagar. Sehingga, tak heran jika masyarakat akhirnya menyerbu pasar murah karena harga dipasaran melambung.
" Kami sih berharap pasar murah ini kalau bisa sering-sering diadakan ditengah kondisi yang tidak normal ini, sekali lagi kami sampaikan berterimakasih," lugasnya.
Sumiati salah seorang warga mengaku sangat bersyukur bisa membeli harga lebih murah. Selain mahal dipasaran, stock juga semakin menipis.
" Saya beli 2 pis, ada juga yang nitip karena berhalangan hadir, kepada Pemerintah, Bulog dan Sasaka Nusantara makasi banyak," tanggapnya. (Irs)
0 Komentar