Breaking News

Ikut Ajang Stunting Award 2023, Desa Belo Wakili Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)

 


Kaharuddin, S.Hi.,M.Pd Kades Belo Kecamatan Jerewah Kabupaten Sumbawa Barat. Foto Ist/ postkotantb.com/Amry


Sumbawa Barat (postkotantb.com) - 
Program kerja pemerintah Desa periode Januari hingga September 2023, beberapa diantaranya pembangunan sarana dan prasarana termasuk peningkatan ketahanan pangan.

Untuk menunjukkan kepada pemerintah daerah, Desa Belo kecamatan Jereweh mengikuti lomba "Desa Bebas Stunting Award 2023".

Berdasarkan informasi melalui surat dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) nomor 478/ADINKES/IX/2023 tanggal 12 September 2023 prihal penghargaan desa dalam penanggulangan Stunting, 3 Desa di KSB terpilih sebagai perwakilan diantaranya Desa Belo Kecamatan Jereweh.

"Prosesnya yaitu pendaftaran melalui upload berkas melalui laman secara online, mudah-mudahan desa Belo bisa mendapatkan Award, " terang Kepala Desa Belo Kaharuddin kepada postkotantb.com Rabu (18/10/2023).

Berdasarkan data desa saat ini Stunting sudah diangka turun menjadi 5 anak yang sebelumnya di angka belasan anak. "Desa tetap berkomitmen agar tidak ada lagi anak menderita stunting," cetus Kades.

Beberapa yang prioritas termasuk penurunan angka Stunting. Untuk program penuntasan stanting, Desa menganggarkan 18 juta lebih melalui APDes Perubahan tahun 2023, dengan perhitungan 30.000 rupiah perhari per 1 anak selama 90 hari. "Anggaran yang disediakan berdasarkan kebutuhan total anak yang dikategorikan Stunting," urai Kades.

Kata Kades, sistem penyerapan anggaran desa menunjuk ahli gizi yang disiapkan melalui puskesmas setempat. Meski sudah berada di tangan ahlinya, desa juga ikut terlibat bukan hanya memantau, tetapi turun langsung bersama PKK dalam data desa by name by adress.

Dalam Potopolio Kecamatan Jereweh, dapat masuk kategori Stunting Award sesuai data Dikes yang dianggap berhasil menurunkan stanting. Dari datanya Stunting di desa Belo mencapai puluhan balita tetapi per Januari hingga September angkanya turun menjadi 7 balita, dan hingga saat ini menjadi prioritas penurunan angka.

"Berdasarkan kebijakan Kepala Desa, penurunan Stunting bukan dengan asupan gizi balita saat terdeteksi, tetapi desa sudah membuat program strategis antisipasi Stunting yaitu kelas gizi, dengan tujuan mengedukasi ibu-ibu hamil, dalam masa kehamilannya sudah mampu mengelolah makanan bergizi seimbang agar mampu mendorong calon balita sehat saat lahir, "jelas Kades. (Amry/Tim)


0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close