Bupati Lotara Djohan Syamsu beri sambutan saat membuka Pertemuan MDCMC Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Lombok Utara.postkotantb.com/Jaharuddin.S.Sos Biro KLU
Lombok Utara (postkotantb.com) - Pertemuan MDMC dan management program dengan Muhammadiyah cabang/ranting, perangkat desa di 5 desa dampingan
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) merupakan salah satu perwujudan dari tanggung jawab
pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
Tujuan pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh bencana adalah untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak kerugian bencana,meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana.
Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber
daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam Penanggulangan Bencana antar unsur pentahelix (pemerintah, sektor swasta,
kelompok masyarakat, media massa dan akademisi).
Indrayanto, selaku panitia mengatakan, "Berdasarkan target pembentukan Destana pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi NTB (RPJMD) adalah sebanyak 434 desa/kelurahan, dimana saat ini jumlah Destana yang sudah terbentuk sebanyak 301 Desa".
Pemerintah Provinsi NTB mendorong percepatan pelaksanaan Destana
melalui diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2022 tentang PedomanPelaksanan
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diharapkan bisa menjadi
acuan bagi pemerintah daerah dan lintas organisasi dalam pembentukan dan pelaksanaan Destana, serta mendorong kolaborasi multi pihak (pentahelix) seperti Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), mitra non-pemerintah, dan Forum Perguruan Tinggi sebagai salah satu upaya dalam percepatan pelaksanaan Destana di Provinsi NTB.
Indrayanto, Senin 23/10-2023 menambahkan, sebagai salah satu bentuk dukungan untuk percepatan pelaksanaan Destana di Provinsi NTB, Siap siaga melalui kontrak hibah dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) melaksanakan program “Karang Tangguh” - Strategi Penguatan Masyarakat untuk Desa Tangguh Bencana untuk mewujudkan desa tangguh bencana melalui kesadaran dan pelembagaan kebencanaan desa yang inklusif dan nerkelanjutan.
Program ini akan dilaksanakan selama 15 bulan (Juni 2023 – September 2024) di 5 Desa yaitu, Desa Dangiang, Pemenang Timur, dan Medana di Kabupaten Lombok Utara, serta Desa Rembitan dan Kopang Rembiga di Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam rangka memastikan pelaksanaan program Karang Tangguh akan berjalan dengan efektif, Dan terkoordinasi baik, maka diperlukan pemahaman bersama terkait program ini baik dari tim manajemen program dan juga pihak-pihak yang akan terlibat seperti, MDMC Kabupaten Lombok utara baik dari sisi teknis maupun substansi program.
Oleh karena itu, Karang Tangguh akan menyelenggarakan kegiatan.
“Pertemuan MDMC dan management program dengan Muhammadiyah cabang/ranting, perangkat desa di 5 desa dampingan”, dan yang di buka langsung oleh Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu,SH, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Utara, Kaharijzal,ST. (@ng)
0 Komentar