Ketua Umum KONI NTB, H Mori Hanafi. FOTO IST/ POSTKOTANTB.COM
Mataram (postkotantb.com) -
Kualifikasi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) menuju PON Aceh dan Sumatera Utara 2024 akan berlangsung hingga bulan Oktober 2023 mendatang.
Provinsi NTB sendiri mengikutkan 48 Cabang Olahraga (Cabor) dalam kualifikasi Pra PON 2024 ini.
“Ini adalah record terbesar dalam sejarah olahraga NTB. Dan dari sisi prestasi dari 48 Cabor tersebut, sudah ada 14 Cabor yang lolos Pra PON seperti catur, petanque, hockey, menembak, atletik, tinju, qurash,” ungkap Ketua Umum KONI NTB, H Mori Hanafi, kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD NTB dua Periode ini, jumlah atlet yang lolos Pra PON pun sudah sekitar 70-an orang.
“Jumlah ini akan terus bertambah hingga Oktober nanti dimana target kita, Cabor yang lolos Pra PON itu antara 35-37 Cabor. Pada PON sebelumnya, Cabor yang diikutkan sekitar 26 Cabor dan yang lolos sekitar 19 Cabor,” terang politisi Nasdem yang juga menjadi Caleg DPR RI Nomor Urut 01 Daerah Pemilihan Pulau Sumbawa ini.
KONI NTB Bantu Supporting Anggaran Pra PON
Sementara berkaitan dengan supporting anggaran bagi Cabor yang mengikuti kualifikasi Pra PON. KONI NTB menurutnya tetap berkomitmen untuk memberikan support anggaran kepada para Cabor.
“Sifatnya hanya sekedar supporting aja. Sebab sejatinya anggaran untuk pelaksanaan Pra PON bukan dari KONI, akan tetapi dari masing masing Cabor. Dan itu sudah berlangsung dari dulu,” tegasnya.
Supporting anggaran tersebut menurutnya misalnya, kebutuhan anggaran Cabor Rp50 juta, maka KONI bantunya sekitar Rp10-15 juta.
Untuk mensiasati kebutuhan anggaran pelaksanaan Pra PON ini, pihaknya menyarankan agar Cabor dapat menggandeng pihak ketiga atau sponsor.
“Mereka juga diperkenankan untuk meminta sharing dari KONI Kabupaten/Kota. Tapi sifatnya hanya supporting saja,” ujarnya.
KONI NTB sendiri saat sekarang masih menunggu adanya anggaran dari sponsor dalam hal ini PT AMMAN Mineral yang sudah menyatakan siap untuk membantu terhadap dua hal pokok yang ada di KONI, yaitu untuk kegiatan Pelatda dan untuk pelaksanaan Pra PON.
“Hal ini sudah disampaikan secara terbuka kepada Cabor, akan tetapi dananya belum masuk atau belum cair,” ungkapnya.
Jadi pada beberapa Cabor yang sudah berangkat Pra PON, pihaknya berjanji akan merembes anggarannya.
“Dan itu semua dapat dipahami oleh para Cabor. Dengan hitungan supporting berdasarkan rumusan jumlah peserta yang ikut, jauhnya wilayah yang dituju, Cabor unggulan yang berhasil meraih emas pada PON sebelumnya dan Cabor potensial, serta Cabor baru,” terangnya.
“Kalau uangnya sudah cair dari sponsor nanti kita akan eksekusi dengan cara rembes,” sambungnya.
Menurutnya, setelah para Cabor ini lolos kualifikasi Pra PON dan resmi menjadi peserta PON 2024, maka tanggungjawab sepenuhnya nanti ada pada KONI.
“Setelah lolos Pra PON dan menjadi peserta PON 2024, baru itu menjadi tanggungjawabnya KONI,” pungkasnya. (GA.Babe)
0 Komentar