Bupati H Djohan Sjamsu didampingi Kapolres Lotara AKBP Didik Putra Kuncoro S.I.K., M.Si, saat memberi sambutan pada acara pembukaan "Gebtmyar Tari Tradisional Suku Sasak Dayan Gunung" yang ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq. FOTO IST/JAHARUDDIN.S.Sos
Lombok Utara (postkotantb.com) - Perayaan Hari Jadi Kabupaten Lombok Utara ke-15 dan HUT Republik Indonesia ke-78 di tahun 2023, "Rumah Budaya Kembang Rampe" SAMIRA kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, menggelar aca Gebyar Tari Tradisional Suku Sasak Dayan Gunung yang dilaksanakan di lapangan Umum Tioq Tata Tunaq Tanjung (12/8/2023).
Acara Gebyar tari tradisional suku sasak ini dibuka langsung oleh Bupati Lombok Utara H.Djohan Sjamsu SH, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingup pemda kabupaten lombok utara antara lain, Ketua TP-PKK KLU Hj.Galuh Nurdyiah Djohan Sjamsu, Ketua Bhayangkari Cabang Lotara Miranti Didik Putra Kuncoro, GM Bank NTB Syariah Cabang Tanjung Umarta SH, Kepala BKPSDM KLU Tri Dharma Sudiana S.STP, Kapolres Lotara AKBP Didik Putra Kuncoro S.I.K., M.Si, bersama ibu Bhayangkari Cabang Lotara Miranti Didik Putra Kuncoro dan kepala desa Bentek, Warna wijaya dqn sejumlah undangan lainnya.
Gebyar Tari Tradisional Kesenian Kabupaten Lombok Utara menampilkan Gendang Bleq, Tari Kembang Sembah, Tari Sireh, Tari Manuk-Manukan, Tari Rudat Setia Budi, Tari Gandrung, Tari Nyoyang, Tari Bala Anjani, Tari Gegerok Tandak, Tari Kembang Rampe, Tari Topeng, Tari Nunas Aek, Tari Sedah Pengaksame, Tari Kinanti, serta lainnya.
Bupati Djohan menyampaikan apresiasi kepada pemuda KLU yang memiliki kreatifitas dalam melestarikan budaya Lombok Utara.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang diselenggarakan oleh kembang Rampe Sammira selain sebagai hiburan disamping itu menambah pengetahuan tentang budaya dan kesian di KLU,”ucapnya.
Lebih lanjut kata Bupati Djohan budaya Lombok Utara memiliki keunikan yang tersendiri karena berbenda dengan daerah-daerah lain yang ada di pulau Lombok, dimana ada salah satu tarian khas KLU yakni tarian sireh.
“Tarian ini memiliki ciri khas tersendiri, sehingga nanti para sanggar seni bisa mengembangkan dan bisa memodifikasi sehingga bisa dikemas dengan manarik,”tuturnya.
“Jadikanlah kegiatan ini untuk untuk membangkitkan kembali budaya Lombok Utara,” katanya.
Sementara itu Ketua Yayasan Kembang Rampe Sammira Sandi Justitia Putra S.I.Kom , MA menuturkan bahwa Gebyar tari Sasak Dayan Gunung Tahun 2023 yang dilaksanakan selama semalam merupakan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI.
“Dimana nantinya akan menampilkan belasan kesenian khas Lombok Utara, yang tersebar di lima kecamatan,” tuturnya.
Sementara panitia, Gebyar tari Sasak Dayan Gunung, Sandi, mengatakan pada tahun sebelumnya penyelenggaraan pentas budaya pernah dilakukan dibeberapa tempat terakhir pada tahun 2022 yang lalu, Kembang Rampe Sammira menggelar kegiatan yang sama yakni di lapangan Titi Palang Desa Bentek Kecamatan Gangga, dan pada akhir tahun 2023 rencananya akan menyelenggarakan festival budaya di Kecamatan Bayan.
“Terima kasih kepada semua yang mendukung kegiatan ini semoga gebyar budaya bisa di selenggarakan setiap tahunnya,” harapnya.
Sebelum acara tarian dimulai, Bupati didampingi Kapolres Lotara membuka acara yang ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq. (@ng)
0 Komentar