Breaking News

Kolaborasi dengan Bank NTB Syariah, Juaini Taufik Serahkan Rompi ke 290 Petugas Penarik Retribusi



Sekertaris Daerah Kabupaten LombokTimur HM Juaini Taufik menerima kunjungan Tim Bank NTB Syariah pada Rabu (5/7/2023) di ruangannya. FOTO IST/MULTASRI POSTKOTANTB.COM


Lombok Timur (postkotantb.com) - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten LombokTimur HM Juaini Taufik menerima kunjungan Tim Bank NTB Syariah pada Rabu (5/7/2023) di ruangannya. Kunjungan tersebut dalam rangka penyerahan rompi dan tanda pengenal kepada petugas penarik retribusi sebanyak 290.

Sekda dalam kesempatan tersebut secara langsung menyampaikan, terimaksih dan mengucapkan selamat HUT Bank NTB Syariah ke-59. Ia juga menyampaikan, bahwa ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan sinergitas antara Pemda dan Bank NTB Syariah.

Meski terlihat sederhana, Sekda menganggap hal tersebut sangat bermanfaat bagi para Satgas Operasi Penjaringan (OPJAR) pajak.

''Untuk petugasnya memberi semangat bahwa mereka memang ditugaskan untuk itu. Kadang-kadang kita tidak bisa menunjukkan surat tugas atau lupa membawa surat tugas. Tetapi, sebagai identitas pengenalnya adalah rompi ini,'' ucap Sekda.

Apalagi, lanjut dia, di zaman sekarang ini masyarakat butuh transparansi dan akuntabilitas. Adanya petugas dengan identitas jelas dapat memudahkan dan menghindarkan mereka dari persoalan-persoalan yang tidak diinginkan.

Lebih lanjut, Sekda memaparkan, kolaborasi antara Bank NTB Syariah dan Pemda Lotim ini sangat penting dan bermakna. Bagaimanapun, di Bank NTB Syariah, Pemda Lotim merupakan pemegang saham nomor dua terbesar setelah pemerintah provinsi.

Maka semakin besar pertumbuhan hasil Bank NTB Syariah, Pemda Lotim akan mendapatkan bagi hasil yang lebih besar pula.

''Intinya, Bank NTB Syariah dan Pemda saling menguntungkan,'' katanya.

Sekda menyebut, hal itu merupakan bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara keduanya.

Terkait aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), sudah bisa digunakan oleh masyarakat meski tidak semuanya. Sebab masih banyak masyarakat, khususnya di pedesaan yang melakukan pembayaran tunai dan belum melek teknologi.

''Tetapi kerja-kerja manual juga masih tetap digunakan, sebab tidak 100 persen masyarakat menggunakan non tunai,'' kata Sekda.

Sekda juga berupaya mendorong agar masyarakat melakukan pembayaran pajak maupun retribusi secara non tunai. (Mul).

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close