Salah Satu benda bersejarah sekaligus harta karun Pulau Lombok yang dikembalikan Belanda. (Situs Web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda,red) |
Mataram (postkotantb.com)- Khabar soal pengembalian benda-benda bersejarah yang jumlahnya 472 benda milik Indonesia, oleh Pemerintah Negara Belanda, cukup membawa angin segar, khususnya bagi warga di Provinsi NTB.
Karena dari ratusan benda bersejarah yang dikembalikan tersebut, 335 diantaranya merupakan benda peninggalan yang berasal dari Pulau Lombok, milik Kerajaan Mataram. Namun sayang, benda-benda tersebut tidak bisa sampai ke daerah asal.
Dilansir dari mandalika.pikiran-rakyat.com, edisi Selasa 25 Juli 2023, Pemerintah Provinsi NTB, melalui Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nur Alam memastikan, bahwa benda bersejarah milik Pulau Lombok tidak akan di simpan di Museum NTB, melainkan Museum Nasional Jakarta.
Benda tersebut akan didaftarkan sebagai cagar budaya milik pemerintah pusat. Sedangkan masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok, hanya kebagian melihat saat event pameran saja.
Hal ini pun memantik respon Keturunan Kerajaan Cakranegara yang ke IX, Anak Agung (AA) Made Jelantik Agung Barayang Wangsa. Sebelumnya, AA Made Jelantik berharap benda-benda peninggalan kerajaan yang dikembalikan Belanda, kembali ke NTB.
"Dalam setiap kesempatan saya sudah katakan tidak mau mengambil atau memiliki benda tersebut," tegas AA Made Jelantik dikonfirmasi, Kamis (27/07).
Ia menjelaskan bahwa benda-benda bersejarah milik Kerajaan Cakranegara, merupakan simbol perjuangan kerajaan, dikala melawan Belanda. Jika dikembalikan ke NTB, benda-benda tersebut akan jadi aset daerah, untuk mendongkrak sektor pariwisata sekaligus menjadi bahan edukasi untuk para generasi muda.
Sehingg sudah seharusnya, Pemprov NTB yang lebih berperan dan berjuang, dalam rangka mengembalikan benda-benda peninggalan kerajaan tersebut ke Pulau Lombok.
"Jadi, saya hanya ingin memperoleh penghargaan, jika benda tersebut ditempatkan di lokasi tempat diambil oleh tentara Belanda pada masa perang dulu dan ini menjadi kebanggaan warga NTB bukan malah menjadi polemik," ketusnya.
Senada ditegaskan salah satu Tokoh Umat Hindu, Mangku Gede Wenten. Ditemui terpisah, pria yang juga dipercaya sebagai Tim Penyelaras Gubernur NTB ini kembali menegaskan, sudah waktunya Pemprov NTB mengumpulkan para tokoh agama untuk bersinergi.
"Pemerintah NTB harus berjuang, karena ini peninggalan situs kerajaan. Apapun taruhannya Pemda harus perjuangkan. Karena sudah banyak terjadi benda benda bersejarah bisa kembali ke tempat asalnya. Contoh seperti peninggalan Jogja dibawa ke keraton. Bila perlu nanti NTB menyiapkan museum super ketat," tandasnya.(RIN)
0 Komentar