Harista, Staf Teknis Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Loteng. FOTO: Iwan Sopiandi PKN
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Pemerintah pusat melalui Dinas PUPR Lombok Tengah (Loteng) menganggarkan dana Rp9,6 miliar untuk mendukung program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas). Program ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan masyarakat yang sering buang air besar sembarangan.
''Program ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi ada penambahan anggaran,'' kata Staf Teknis Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Loteng, Harista pada wartawan di Kantor Bupati setempat, Rabu (12/4/2023).
Harista menyebutkan, penambahan anggaran oleh pemerintah pusat itu dilakukan setelah pusat melihat adanya kemajuan program ini di Loteng. Selain itu, penambahan anggaran juga agar sesuai dengan anggaran yang didapat provinsi lain.
''Ternyata di provinsi lain juga naik. Jadi tidak mungkin mengikuti anggaran sebelumnya,'' imbuh pria asal Desa Pelambik ini.
Adapun masing-masing individu akan menerima Rp10 juta dari yang sebelumnya Rp7 juta. Program ini tersebar di 19 desa dan 11 kecamatan di Loteng. Dengan naikknya jumlah anggaran itu, diharapkan akan merubah bentuk fisik sanitasi tersebut. Artinya dari yang sebelumnya menggunakan spandek, selanjutnya bisa menggunakan batu bata.
''Yang kami harapkan juga perubahan bentuk biliknya (kamar, red),'' terang Harista.
Mendukung kelancaran program ini, PUPR mengundang Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Merekalah yang nantinya akan melakukan pendataan di masyarakat dan menentukan individu yang berhak menerima program ini.
Program ini sendiri akan berjalan jika KSM sudah selesai melakukan pendataan. ''Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kalau dukungan KSM-nya cepat, cepat kita mulai,'' pungkasnya.
Adapun desa-desa yang mendapatkan program ini ialah Desa Aik Bukak, Aik Darek, Batu Tulis, Bonder, Bunkate, Darmaji, Ganti, Jelantik, Kelebuh. Selanjutnya, Desa Labulia, Loang Maka, Menemeng, Muncan, Pelambik, Rambitan, Semoyang, Setanggor, Sintung, dan Wajageseng. (wan)
0 Komentar