Breaking News

'Lomba Dulang' SMKN 1 Mataram Kental Moderasi Beragama

Rombongan salah satu kelas di SMKN 1 Mataram, tengah berjalan dengan membawa spanduk dan beberapa dulang berisikan makanan dan aneka buah-buahan ke arena perlombaan, Rabu (19/10/2022). (Dok.RIN)

Mataram (postkotantb.com)- Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 23 Rabiul Awal 1444 Hijriah, SMKN 1 Mataram menggelar "Lomba Dulang" antar kelas, Rabu (19/10/2022). Lomba ini diikuti oleh 19 kelas.

Pada sesi awal perlombaan  masing-masing kelas membawa dulang yang berisikan aneka kuliner khas perayaan maulid, lengkap dengan aneka buah-buahan. Dulang-dulang tersebut kemudian dikumpulkan di halaman depan mushala milik sekolah.

Sesudah itu, setiap kuliner yang dibawa siswa akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari Sekretaris Dharma Wanita dan beberapa guru sekaligus pegawai SMKN 1 Mataram.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut,  Ketua Komite SMKN 1 Mataram, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Aman, Selagalas, TGH. Khaerul Umam dan Ketua Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia wilayah Kota Mataram, Ustad Rusiandi.

 

Kepala SMKN 1 Mataram, Drs. Ruslan, menerima secara simbolis 'Bayuan Pajegan' sebagai persembahan guru dan siswa non muslim (Hindu, red).

Kepala SMKN 1 Mataram, Drs. Ruslan, menuturkan, Lomba Dulang ini merupakan acara perdana yang diangkat dari tradisi masyarakat Pulau Lombok, di setiap perayaan maulid.

"Seperti yang kita lakukan hari ini. Kebiasaan kita dalam maulid nabi," sanjung Ruslan.

Kendati demikian, kata Ruslan, ada hal lain yang dikedepankan dalam perayaan tersebut. Yakni membimbing siswa untuk memperkuat pemahamannya terhadap  moderasi beragama. Dengan ditandai prosesi serah terima secara simbolis, 'Bayuan Pajegan', dari siswa dan guru SMKN 1 Mataram yang notabene non muslim (Hindu, Red).

Hal ini dilakukan lanjut Ruslan, mengingat bahwa akhir-akhir ini, sangat rentan gesekan terjadi di tengah pergaulan anak muda.

"Moderasi beragama ini ada tiga prinsip. Pertama pengakuan, artinya kita ini hidup beragama. Kedua, saling menghargai dengan siswa non muslim. Ketiga, kerja sama dan kolaborasi tanpa melanggar norma agama masing-masing," bebernya.

"Seperti di perayaan maulid kali ini. Semua unsur agama terlibat. Dari siswa hingga guru semua bekerja sama mulai dari persiapan sampai pada penyelenggaraan. Ini sangat luar biasa," sanjungnya.

Dia menilai bahwa moderasi beragama selaras dengan keteladanan Nabi Muhammad SAW, tentang bagaimana cara hidup berdampingan dengan orang yang berbeda keyakinan.

 

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Aman, Selagalas, TGH. Khaerul Umam dan Ketua Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia wilayah Kota Mataram, Ustad Rusiandi, menghadiri Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di SMKN 1 Mataram.

Sebaliknya, Ruslan juga berkomitmen akan semaksimal mungkin menfasilitasi dan memberikan ruang bagi siswa sekaligus guru yang non muslim untuk melaksanakan kegiatan beragamanya di lingkungan sekolah.

"Kita mempunyai hak yang sama untuk beribadah menurut keyakinan masing-masing,"

Terpisah, Ketua Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia wilayah Kota Mataram, Ustad Rusiandi, memberikan apresiasi terhadap perayaan maulid di sekolah tersebut.

Menurutnya, perayaan maulid di sekolah itu, tidak hanya mendatangkan kecintaan terhadap nabi serta mempererat tali silaturahmi. Lebih dari itu, penyelenggaraan Lomba Dulang dapat membawa perubahan di sektor pendidikan.

"Kami berharap, melalui perayaan maulid  SMKN 1 Mataram bisa lebih baik lagi kedepanya," harapnya.(RIN)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close