Loteng, (postkotantb.com) - Keberadaan kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah (Loteng), hasil olahannya bukan hanya dikenal di level bawah, namun kini sudah kesohor di tingkat nasional hingga internasional.
Hal tersebut memantik perhatian pemerintah pusat, dalam hal ini kementerian pertanian, sehingga di tunjuk sebagai pusat pembangunan skala prioritas untuk pengembangan sarang Burung walet di Indonesia.
Atas hal tersebut, Ammar Sasambo Ading Walet terus mengebut sarana dan prasarana pendukung, mulai dari mesin olahan di datangkan dari Korea Selatan, termasuk meningkatkan gedung sarang Burung walet.
"Setelah kita ditunjuk oleh kementan RI sebagai pusat pengembangan hasil olahan walet, segala sarana dan prasarana terus kita kebut. Setelah kita datangkan mesin dari Korea Selatan, kini kita sedang kebut tambahan pembangunan gedung sarang burung walet," Kata presiden Ammar Sasambo Ading Walet HL. Ading Buntaran, Sabtu (30/4).
Saat ini lanjutnya, gedung walet yang ada di pusat kampung walet Kateng, baru 99 gadung, dan gedung yang ke 55 masih dalam proses perbaikan. "Pada intinya, kementan mengisyaratkan agar satu tahun itu, gedung walet yang ada di bawah binaan Ammar Sasambo ading walet harus 150 gedung, sedangkan di induknya kita sudah siapkan 99 gedung," Paparnya.
Selanjutnya masalah di luar kampung walet, alhamdulillah sudah banyak para pecinta walet, menawarkan diri untuk dibina, baik di sekitar Loteng hingga di luar Loteng.
"Kalau masalah syarat yang di minta kementan, kita sudah memenuhi syarat malah sudah lebih dari 150 gedung walet berada di bawah binaan Ammar Sasambo ading walet," Jelasnya.
Selain itu, atas kepercayaan yang diberikan, kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng, telah diwajibkan harus melahirkan 150 budi daya atau gedung walet selama satu tahun.
"Besarnya kepercayaan pemerintah pusat, kami dari kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng, diberikan kepercayaan sebagai Koordinator penyuplai sarang walet se Indonesia, dan malah kita juga diberikan kepercayaan harus mampu melahirkan 150 budi daya atau rumah walet dalam jangka setahun," Ulangnya.
Selanjutnya untuk budi daya walet se Indonesia, sebelum mengirim atau mengekspor sarang walet ke luar negeri, terlebih dahulu akan dikirim ke ammar sasambo Ading Walet, untuk selanjutnya di olah menjadi barang siap saji, setelah itu baru bisa dikirim ke negara tujuan.
Hal tersebut sesuai MoU yang telah dilakukan antara kementerian pertanian dengan kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng.
"Saat ini Provinsi Sulawesi, Palembang, kalimatan dan beberapa provinsi lainnnya, pemasok sarang burung walet terbesar setelah NTB. Sarang walet tersebut di olah di kampung walet, baru bisa dikirim ke negara tujuan, sesuai MoU yang sudah disepakati," Akunya.
Kenapa harus melalui kampung walet Ammar sasambo, sebab ditempat ini memiliki alat khusus yang telah diberikan pemerintah, sehingga kampung walet Ammar sasambo diberikan kepercayaan untuk melakukan pengolahan sebelum di ekspor.
"Saat ini negara yang paling besar permintaannya Negara China dan Ammar sasambo sendiri setiap bulan 90 persen dikirim belum lagi tambahan dari Beberapa provinsi lain, " Terangnya.
Selanjutnya masalah penghasil setiap bulan, khusus kampung walet Ammar sasambo, lebih dari dan di Ammar sasambo lebih dari 50 kilo perbulan, jadi sangat relevan jika setiap bulan khusus Amar Sasambo mengirimkan 90 persen ke China.
Dijelaskan, usaha dan ikhtiar dalma mengembangkan budidaya walet, telah ia lakoni dengan berbagi macam persoalan dan ujian, mulai dari hulu sampai hilir.
Namun alhamdulillah satu persatu sudah bisa diatasi sehingga alhamdulillah hasil usaha dan ikhtiar yang sudah dilakukan bertahun-tahun, saat ini sudah menuai hasil dan insyallah ke depan siap menyuplai sarang walet, sesuai kebutuhan di pasar. (Ap)
0 Komentar