Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama meminta semua masyarakat untuk menghentikan polemik perubahan nama bandara |
Mataram (postkotantb.com)- Anggota DPR RI Daerah Pemilihan NTB dua (Pulau Lombok) dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama menyoroti polemik perubahan nama bandara di Lombok Tengah yang kembali memanas.
Ia meminta masyarakat untuk menghentikan polemik perubahan nama bandara tersebut. Menurutnya nama bandara lazim menggunakan nama tokoh atau pahlawan. Ia mencontohkan bandara Sultan Salahuddin di Bima, bandara Sultan M. Kaharuddin di sumbawa, bandara Ngurah Rai di Bali, dan hampir semua bandara menggunakan nama tokoh dan Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh dan pahlawan agar generasi selanjutnya bukan termasuk generasi yang lupa sejarah.
"Masyarakat di daerah lain sangat bangga, kompak dan mendukung apabila tempat-tempat strategis menggunakan nama tokohnya untuk diabadikan. Kita warga Lombok/Sasak sudah sepatutnya bangga ada putra Lombok/Sasak bisa diabadikan secara nasional dan internasional," ujarnya.
Iapun meminta semua elemen masyarakat untuk tidak memperuncing persoalan nama bandara dan bersama sama mendukung perubahan nama bandara tersebut.
"Karenanya dengan segala kerendahan hati saya sebagai putra Sasak/Lombok, warga NTB mengajak kelurga saya, Inaq-Amaq, Papuk-Baloq, Dane-Dane, Guru-guru tiang para Tuan Guru untuk kita menghentikan polemik nama bandara. Mari kita kompak saling dukung sebagai warga NTB/Lombok/Sasak," ucapnya.
Suryadi menambahkan selain Maulana Syeikh masih banyak tokoh asal NTB yang juga perlu diabadikan namanya di tempat tempat strategis yang sedang di bangun oleh pemerintah.
"Masih banyak tokoh-tokoh kita yang harus kita abadikan ditempat strategis yang sedang di bangun oleh pemerintah seperti pelabuhan internasional di Lombok Barat dan lainnya agar nama warga NTB semakin dikenal secara luas," pungkasnya.(RZ)
0 Komentar