Kapolres Lotim AKBP Ida Bagus Made Winarta saat melakukan dialog dengan keluarga ZA, pengendara yang tewas usai ribut dengan Satlantas Polres Lotim |
Mataram (postkotantb.com)- Tewasnya ZA salah seorang warga yang terjaring razia karena di duga adu pukul dengan anggota Satlantas Polres Lombok Timur menjadi perhatian serius Kapolres Lotim AKBP Ida Bagus Made Winarta SIK.
Dalam rilis resmi yang di terima postkotantb.com Kapolres menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Kamis (5/9) sekira pukul 20.20 Wita, bertempat di lapangan apel Sat Lantas Polres Lotim, tiba tiba datang seseorang warga (ZA) menggunakan Sepeda motor Vario warna putih datang dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang Kantor Satuan Lalu Lintas.
Warga yang datang tersebut,merupakan pelanggar yang terjaring razia operasi patuh yang dilaksanakan sore hari, sebelum kejadian ada dua anggota lalu lintas yang sedang melaksanakan tugas piket saat itu.
kedatangan warga tersebut dinilai tidak bersahabat dan tiba tiba dengan nada keras berkata membentak anggota satlantas yang berjaga seraya berteriak menanyakan keberadaraan motornya. mendengar ada orang yang berteriak, oknum anggota tersebut langsung menegurnya, dan meminta untuk turun dari kendaraan. Justru ZA saat itu terkesan menantang aparat, dan mengundang anggota lain menghampiri ZA dengan tujuan untuk menenangkan.
”Tapi tiba-tiba ZAmenyerang oknum anggota lalu lintas yang dekat dengannya, dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi tubi, bahkan sempat saling rangkul sampai keduanya terjatuh,” tegas Kapolres.
Anggota lantas yang mendapat perlawanan seperti itu, berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan ZA, bahkan jari telunjuk oknum anggota di gigit ZA sampai mengalami robek. aksi ini sempat di lerai anggota lantas yang lain.
Bahkan anggota yang berusaha meleraipun tak lepas dari serangan ZA, dan keduanya melakukan pembelaan diri. Beberapa anggota lain datang untuk melerai, ZA masih melakukan pemukulan kepada anggota satlantas yang berusaha melerai. ZA berontak dan mau melarikan diri namun aksinya ini dapat di halangi anggota lantas lain yang piket malam itu.
” ZA terus melakukan perlawanan kepada anggota lantas yang melakukan pembelaan,” katanya.
Aksi penyerangan yang di lakukan ZA tersebut, sempat membuat anggota lantas kelabakan.
Aksi ZA berhasil dihentikan oleh anggota lantas yang piket bahkan dan diamankan. Setelah diamankan ZA langsung diserahkan ke SPKT Polres Lotim.
Pada kesempatan itu Kapolres Lotim juga menegaskan lagi bahwa akibat dari serangan yang dilakukan warga tersebut kepada anggota lantas langsung dilarikan ke RSUD dr. R.Soejono Selong karena mendapatkan luka-luka yang sangat serius akibat penyerangan warga tersebut.
Kemudian warga tersebut sempat dilakukan pemeriksaan dari Satuan Reskrim Polres Lotim, namun saat pemeriksaan warga tersebut tidak sadarkan diri untuk selanjutnya anggota piket membawa warga tersebut ke RSUD Soedjono untuk mendapatkan perawatan.
”Untuk diketahui bahwa menurut keterangan keluarga dan kepala puskesmas Masbagik bahwa warga tersebut Zainal Abidin (ZA) mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun 2013 dibuktikan dengan rekam medis dari Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Selagalas Mataram,” ujarnya.
Kemudian lanjut Kapolres setelah menjalani perawatan di rumah sakit Selong ZA di nayatakan meninggal dunia. Sedangkan pada satu sisi pihak Polres Lotim sudah melakukan pengobatan sampai dengan pembiayaan rumah sakit dan pemakaman terhadap warga tersebut.
”Kami juga sudah musyawarah mufakat dengan pihak keluarga yang dibuatkan dalam surat pernyataan dan persetujuan keluarga,” tandas Ida Bagus Made Winarta.
Kapolres juga dengan tegas mengatakan, pihaknya akan tetap mengusut kasus ini bila terbukti oknum anggota polisi melakukan tindakan sewenang wenang dan akan diproses pidana.
”Kalau terbukti melakukan tindakan sewenang wenang kita akan tindak tegas dan proses hukum,” pungkasnya.(RZ)
0 Komentar