Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mataram menggelar unjukrasa di depan kantor DPRD NTB. Unjukrasa ini berakhir rusuh, salah satu massa aksi terluka parah setelah di bogem Pamdal |
Mataram (postkotantb.com)- Pelantikan Anggota DPRD NTB diwarnai aksi keributan. Keributan tersebut dipicu aksi pengeroyokan mahasiswa oleh Pengamanan Dalam (Pamdal) Dewan, Senin, (2/9).
Kericuhan bermula saat kelompok mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mataram menggelar aksi di depan gerbang DPR. Aksi mereka mendapat pengawalan berlapis pihak kepolisian dan Pamdal. Petugas berusaha agar mahasiswa tidak masuk dan mengganggu jalannya pelantikan.
Adi, seorang mahasiswa yang terlibat aksi mengatakan, keributan tersebut bermula saat mahasiswa berpindah tempat orasi dari gerbang selatan ke gerbang utara. Namun tiba-tiba Pamdal mengejar salah satu massa aksi yang hendak menuju gerbang utara.
"Kemudian teman kami dikeroyok, diinjak dan dipukul. Sehingga terluka parah. Kepalanya bocor," kata Adi.
Akibat pemukulan tersebut membuat kericuhan semakin meluas. Aksi saling dorong dan baku hantam terjadi.
Beberapa saat kemudian polisi yang mengamankan aksi menghalau kedua kelompok yang terlibat keributan tersebut.
Massa aksi kemudian bubar dan menuju Polres Mataram untuk melaporkan aksi brutal yang dilakukan Pamdal.
"Kami saat ini di Polres Mataram melaporkan aksi pengeroyokan tersebut," ujarnya.
Massa juga membawa bukti rekaman video saat terjadi aksi pemukulan oleh Pamdal.
Dalam aksi tersebut, IMM menuntut empat hal pada dewan yang baru dilantik. Empat tuntutan tersebut yaitu:
1. Menuntut DPRD menyelesaikan persoalan daerah yang paling prioritas seperti ilegal logging atau pembabatan hutan lindung di Pulau Sumbawa;
2. Menyelesaikan persoalan agraria di NTB;
3. Menyelesaikan persoalan pembangunan infrastruktur daerah yang belum maksimal seperti jalan dan lainnya;
4. Menekan DPR agar menggunakan hak pengawas dalam mengawasi proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Lombok Utara. (RZ)
0 Komentar