Gubernur, Dr. H Zulkieflimansyah Bersama Jajaran dan Kades Langko Menghadiri Even Lintas Alam Green Tracking Adventure Yang Fiikuti Juga Oleh Para Warga Asing |
Lombok Barat (pos5kotantb.com)Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah hadir dalam even lintas alam “Green Tracking Adventure (GTA)” yang diadakan Pemerintah Desa Langko Kecamatan Lingsar Lombok Barat bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 742. GTA yang melintasi jalur sepanjang 24 kilometer ini, diadakan dalam rangka HUT RI ke 74, sekaligus mempromosikan potensi wisata yang ada di daerah setempat.
Even ini diikuti tidak saja warga setempat, namun warga dari luar. Bahkan sejumlah wisatawan asing ikut lintas alam bersama ribuan peserta.
Menyaksikan Event tersebut, Gubernur
NTB Dr. H Zulkieflimansyah yang ditemui disela-sela menghadiri kegiatan itu mengaku, sangat mengapresiasi inisiatif Pemdes dan warga menggelar kegiatan tersebut, sebab dirinya menilai, kegiatan ini sangat luar biasa kesannya. Artinya, giat ini sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan setempat.
“Luar biasa inisiatif dari desa dan dusun serta masyarakat disini (red-Langko) menyelenggarakan even ini. Terlebih peserta nya mencapai 4 ribu," ujarnya.
Peserta dalam event ini diketahuinya dari tahu ke tahun semakin meningkat. Dan saya apresiasi pak kades dan warga memiliki komitmen menjaga lingkungan, apalagi adanya larangan dan komitmen masyarakat untuk tidak menangkap dan menembaki burung di sekitar kawasan ini.
"Ini lingkungan dan aset dimasa mendatang,” imbuhnya.
Sementara, Kades Langko Mawardi mengatakan, even ini diadakan dalam rangka memeriahkan HUTRI ke 74 untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa kebangsaan. Dalam even lintas alam yang bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha ini, dirangkai dengan pelepasan 200 ekor burung berbagai jenis sebagai bentuk komitmen masyarakat dalam mencintai alam, lingkungan dan satwa.
“Melihat kondisi alam di sekitar kawasan ini, hampir sebanyak satwanya sudah punah. Kedepan tidak ada lagi penembakan dan penangkapan burung, untuk melindungi kelestarian alam. Untuk itu, kami tidak hanya perduli sama alamnya saja, akan tetapi, pun kami harus perduli terhadap satwa juga," jelasnya.
Disamping itu lanjut dia, dalam kegiatan HUT kali ini, terdapat pameran alusista yang dibackup oleh pihak Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan kegiatan yang diadakan selama dua hari ini.
“Alhamdulillah masyarakat kami sangat antusiasi dalam mengikuti pameran ini,” ujarnya.
Jumlah peserta dalam even ini mencapai 4000 lebih, yang berasal dari warga desa Langko dan se pulau Lombok bahkan ada juga dari Sumbawa.
Kenapa melaksanakan even GTA ini? menurut dia pihaknya ingin memperkenalkan potensi wisata dan wadah kreasi bagi pemuda setempat sehingga tidak melakukan hal-hal yang kurang positif.
Dikatakan Mawardi, mengingat besarnya dampak dari acara ini, pihaknya pun berencana menjadikan sebagai agenda tahunan Pemerintahandesa kedepan. Pihaknya sendiri sudah dua kali mengadakan kegiatan ini, pungkasnya.
Wakil Komandan Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha, Kapten Infanteri Yuda Bakti Irawan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pihak desa setempat karena telah melibatkan Batalyon Infanteri 742.
Dalam kesempatan even ini, sehingga pihaknya bisa menggelar pameran alusista.
Pengenalan alusista ini begitu penting, agar masyarakat luas mengetahui alusista yang dimiliki Batalyon di NTB. Karena ada banyak macam Alusista yang ditampilkan, seperti beberapa tipe senjata lintas datar, senjata senapan mesin berat kaliber 12,7 untuk perlindungan markas dan menembak pesawat. Ada juga sniper berkaliber 12,7 untuk anti tank. Senjata Martir kaliber 60 dengan jarak capai 6 kilometer, senjata ini sebagai pertahanan terakhir. Ada senjata-senjata ringan lainnya.
"Ada banyak macam Alusista yang kami pamerkan pada giat HUT disini," terangnya.
Ia sendiri tertarik dengan lintas alam, karena dengan lintas alam ini, bisa mengetahui kondisi daerah sekitar dan keindahan alam. Pihaknya mengajak masyarakat cinta tanah air dengan cara lintas alam ini, paling tidak kata dia dengan lintas alam ini mereka mengenal alam sekitar. Sebab kalau sudah mengenal alam, tentu akan tumbuh rasa cinta. Kalau sudah cinta terhadap alam dan lingkungan daerahnya, maka akan dirawat terus menerus serta dipertahankan. (Eka)
0 Komentar