Lombok Timur (Postkotantb.com) - Molornya tender sejumlah proyek yang ada di Dinas Kesehatan Lombok Timur dan membuat Bupati HM Sukiman Azmy sempat marah-marah saat rapat evaluasi di dinas setempat akhirnya rampung, bahkan semua paket tender sudah tanda tangan kontrak dan sebagian sudah mulai sejak awal Agustus.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Sarana Dan Prasarana Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Hardan Sofyan mengatakan, seluruh proses tander paket pekerjaan fisik, baik itu yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Afirmasi maupun DAK Reguler, dana insentif daerah (DID), dan DBCHT, seluruhannya sudah penandatanganan kontrak.
"Alhamdulillah, capaian ini sekaligus menjadi berita baik di Dinas Kesehatan, mengingat dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat tersebut masih bisa diraih oleh daerah," jelas Hardan, di ruang karjanya.
Disebutkan, seluruh anggaran yang dikelola tersebut untuk melakukan rehab puskesmas pembantu (Pustu), pembangunan puskesmas, pembangunan gedung public safety center (PSC), gedung Regional Maintenance Center (RMC), dan Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK).
"Saat ini kami tengah fokus mengawal pelaksanaan, dan kami targetkan pada minggu kedua bulan Desember, semua pekerjaan sudah kita serahterimakan, sehingga diawal Januari tahun depan, apa yang dibangun hari ini bisa dimanfaatkan," ujarnya optimis.
Optimisme itu ada, kata Hardan karena beberapa tahun ini dinas kesehatan banyak mendapatkan pembelajaran bagaimana membangun sarana kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat Kementerian Kesehatan.
"Sebelumnya kita membuat bangunan kesehatan itu sesuai dengan kebutuhan lokal akan tetapi sekarang tidak seperti itu, bagunan harus sesuai dengan standar nasional," jelasnya.
Selain itu, menurut Hardan, rasa optimis untuk menyelesaikan pembangunan pada minggu kedua bulan Desember karena bahan yang digunakan mudah didapatkan dan pengerjaannya lebih simpel, namun kualitasnya dijamin.
Hardan juga menyampaikan, semua bangunan dirancang tahan gempa, mengingat gempa cukup rawan terjadi yang mengakibatkan pasien tidak nyaman. "Desain bangunan dirancang tahan gempa supaya pasien merasa lebih nyaman," katanya. (Fy)
0 Komentar