Mataram (postkotantb.com)- Dinas Perdagangan (Disdag) Nusa Tenggara Barat kembali menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat memenuhi bahan pokok. Kali ini pasar murah digelar di Karang Seraya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Selasa, (30/7).
Ratusan masyarakat antusias mengunjungi pasar murah membeli kebutuhan pokok yang harganya jauh lebih murah dari harga umumnya.
Hadir di kegiatan tersebut, Kepala Disdag NTB, Hj. Putu Selly Andayani dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih.
Selly menjelaskan, kegiatan pasar murah tersebut digelar dalam rangka perayaan keagamaan bagi umat Hindu, yaitu Kuningan. Ke depannya, perayaan keagamaan umat Muslim akan digelar serupa, untuk membantu masyarakat.
"Kita juga menyediakan daging ayam, di pasar murah ini, tapi memang permintaan masyarakat kebanyakan daging kerbau. Kebetulan distributor menyiapkan ayam," ujarnya.
Meskipun demikian, masyarakat antusias berbondong-bondong membeli sembako dan peralatan dapur lainnya.
Selly juga mengungkapkan belakangan ini di NTB, harga cabai mengalami kenaikan. Di tingkat petani harga berkisar Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu, sehingga sampai pasar harga Rp 80 per kilo. Itu disebabkan tanaman cabai anjlok dan banyak petani beralih menanam tanaman lainnya. Namun, Selly optimis akhir Agustus nanti harga cabai akan kembali normal karena telah masuk masa panen.
"NTB adalah sentra cabai terutama Lombok Timur, karena cabai dikirim ke Jakarta. Akhir Agustus insyaallah akan panen," jelasnya.
Untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga, Selly menjelaskan Disdag NTB tetap melakukan sidak pasar dan pasar murah, khususnya saat hari besar keagamaan nasional atau HBKN.
Pasar murah tidak hanya digelar di Lombok, namun hingga Sumbawa. Harga sembako dan lainnya dijual murah, seperti minyak Rp 10,9 ribu atau beras Rp 8,3 ribu per kilogram.
Selain itu, di pasar murah tadi, sebanyak 50 warga kurang mampu diberikan sembako dengan hanya bermodal KTP. Mereka juga dapat merasakan indahnya hari keagamaan dengan sembako yang cukup.
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih, mengatakan kenaikan harga cabai di NTB memang karena belum masa panen saat ini.
"(Soal) Cabe ini kita lari ke petaninya memang belum masanya jadi itulah dinamikanya untuk harga kesediaan produk-produk hortikultura ya seperti yang kita lihat nanti kalau pada masanya untuk bulan-bulan berikutnya musim panen, nah diharapkan nanti bulan Agustus akhir ini kita sudah mulai sudah mulai punya persediaan yang banyak," ungkapnya.
Yati seorang pembeli mengaku terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. Dia membeli banyak kebutuhan pokok untuk kebutuhan dapur.
"Ya syukur ada pasar murah, karena masyarakat dapat terbantu. Harga di sini lebih murah dari harga di pasar pada umumnya," ucapnya. (Eka)!
0 Komentar