Mataram (postkotantb.com)- Pemerintah Provinsi NTB akan terus
melakukan pembenahan serta perhatian pada sektor pendidikan. Hal ini dilakukan
untuk mewujudkan NTB Sehat dan Cerdas, sebagai salah satu visi Gubernur NTB,
Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah.
Salah satu yang akan didorong ke depan adalah, selain lembaga pendidikan
negeri, Pemprov akan memberikan fokus perhatian pada sekolah-sekolah atau
lembaga pendidikan swasta, termasuk pondok pesantren.
"Saya minta Dinas Pendidikan itu tidak hanya memposisikan
diri untuk mengurus pendidikan negeri. Tetapi Dinas Pendidikan adalah mengurus
pendidikan dalam arti seluas-seluasnya," tegas Penjabat Sekretaris Daerah
Provinsi NTB, Ir. Iswandi, M. Si saat memberikan arahan dan motivasi kepada jajaran
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Selasa (25/06).
Ia menegaskan juga tugas pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagai tugas negara, adalah memberikan pelayanan terbaik untuk
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, termasuk pendidikan di
lembaga-lembaga pendidikan swasta. Sebab, pendidikan di lembaga-lembaga swasta
juga memiliki kontribusi besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia
NTB.
"Dari kata Cerdas yang menjadi Visi Pemerintah Provinsi
saat ini, menunjukkan betapa besarnya tugas dinas pendidikan dan
kebudayaan," tegasnya.
Karena itu, ia berharap Visi NTB Sehat dan Cerdas dalam rentang
waktu lima tahun ke depan, dapat tertunaikan dengan baik. Mengingat, tugas
untuk melayani pendidikan masyarakat tidaklah mudah.
Selain itu, Penjabat Sekda yang dilantik Gubernur 13 Juni 2019
lalu itu, menekankan kerjasama untuk menyukseskan kerja-kerja besar pada dunia
pendidikan di NTB. Apalagi menyangkut dunia pendidikan, yang memiliki hubungan
kuat dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka katanya, untuk mendukung
dan mewujudkanya, diperlukan kerja sama semua pihak. Ia yakin, dengan pola
kerja semacam itu, apapun tugas dan tanggung jawab dalam melayani pendidikan
masyarakat akan mudah.
Penjabat Sekda, yang juga Kepala Bapenda NTB itu menekankan
jajaran pendidikan, tidak hanya menguasai ilmu-ilmu yang menjadi tugas pokok
dan fungsinya. Namun, ilmu serta wawasan lain perlu dikembangkan dan dikuasai.
"Kalau diberikan tugas kadang kadang bilang, itu bukan
kewenangan saya. Sering kita dengar itu," ungkapnya seraya menghimbau agar
pola pikir dan pola kerja semacam itu segera dihilangkan.
"Dalam teori pemerintahan itu, ada namanya teori sisa.
Kalau ada tugas-tugas di luar tugas pemerintahan, namun itu sangat urgen
dilakukan, maka berlau teori residu," jelasnya.
Karena itu, ia mengajak seluruh jajaran pendidikan untuk bekerja
dan fokus meningkatkan pendidikan, agar NTB Sehat dan Cerdas dapat terwujud. (RZ)
0 Komentar