Sekda NTB Bagi Resep Untuk Menjadi Juara |
Mataram
(postkotantb.com)- 899 Atlet pelajar, pelatih dan ooficial seluruh Kabupaten
dan kota se-NTB berlaga di Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) ke 15 NTB.
Ajang pencarian atlet masa depan NTB ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi
NTB, Ir. H. Rosiyadi Sayuti M.Sc., ph.D., di GOR 17 Desember, Mataram, Minggu,
(24/3/2018).
Sekda
menyampaikan para atlet harus dapat menunjukkan hasil kerja kerasnya berlatih
pada pertandingan nanti. Agar dapat mengharumkan nama NTB di ajang selanjutnya.
Apalagi Pekan Olahraga Pemuda Wilayah (POPWIL) IV tahun ini NTB bertindak
sebagai tuan rumah. "Yang menang pada POPDA kali ini, harus menang di
POPWIL,” seru sekda kepada para atlet dengan penuh semangat.
Sekda menambahkan,
kunci untuk menjadi juara adalah berlatih dengan sungguh-sungguh,
bekerja keras, bertanding dengan sportif. Dan yang ketiga adalah mengingat
kembali pesan yang pertama dan kedua.
Kepada
para 150 juri dan wasit, sekda berpesan agar menjalankan tugasnya dengan penuh
sportifitas sehingga dapat mengantarkan putra-putri terbaik NTB ke tingkat
nasional.”Karena saya yakin di antara atlet ini kkan ada yang menjadi
penyumbang PON Papua dengan target 17 emas”, pungkasnya.
Bertemakan ”dari NTB menuju Prestasi Dunia”, POPDA kali
ini mempertandingkan 8 cabang olahraga prestasi. Yakni sepak bola, sepak
takraw, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja, bola voli dalam ruangan, bola
basket dan pencak silat. Para jawara dari kejuaraan ini akan mewakili NTB di
ajang POPWIL IV yang akan dilaksanakan
di Mataram pada juli mendatang dan diikuti oleh & Provinsi, yaitu : Jawa
timur, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara dan Sumatra selatan.
Yang
berbeda pada tahun ini, menurut Ketua Panitia POPDA ke 15 NTB, Anang
Zulkarnaen, tidak ada istilah juara umum kepada kabupaten/kota. Sehingga
apresiasi akan diberikan khusus kepada masing-masih cabor untuk memberikan
semangat kepada masing-masing Pengurus Cabor baik di Kabupaten/kota maupun
provinsi. “Kesempatan ini membuat pembinaan kabupaten dan kota ditingkat
pelajar dapat menunjukkan eksistensinya” jelasnya.
Tetapi,
sangat disayangkan masih ada beberapa daerah yang tidak ikut serta pada semua
cabor. Hal ini, kata Anang, menunjukkan masih kurangnya pembinaan cabor
khususnya basket putri, dan tenis lapangan baik putra maupun putri. “Ini
warning bagi beberapa cabor dan akan kita evaluasi untuk perbaikan kedepan”
tandasnya.(RZ)
0 Komentar