Mataram (postkotantb.com)-
Kantor Staf Presiden mengumpulkan tanggapan, kritik, usulan, dan masukan
terkait capaian pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK dalam
tiga tahun terakhir ini. Setelah menggelar kegiatan “KSP Goes to Campus” di
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Padjadjaran Bandung,
Universitas Andalas Padang, Universitas Hasanuddin Makassar selama 3 bulan
terakhir, tanggal 8-9 Maret 2018 ini Kantor Staf Presiden menggelar serangkaian
kegiatan antara lain talk show, diskusi kelompok terarah (Focussed Group
Discussion, FGD), dan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren di Nusa Tenggara
Barat.
Hari ini, 8 Maret 2018, digelar dua FGD. Di kampus Universitas Mataram, FGD
direncanakan akan menghadirkan para akademisi dan birokrat dari Pemda Provinsi
NTB antara lain DR. HLM Ilwan, DR Risnain, DR Prayitno Basuki, DR Ruth Stella
Thei, DR Syafruddin, DR Anas Zaini, Ridwansyah, Lalu Gita Ariadi, dan Lalu
Martawang. Dari para akademisi ini, KSP berharap dapat memperoleh masukan dan
solusi untuk meningkatkan efektivitas program pembangunan di NTB, sekaligus
menemukan mekanisme supaya program-program yang dijalankan pemerintah pusat di
NTB dapat terlaksana tepat sasaran.
Satu FGD lainnya akan menghadirkan para tokoh dan pemuka masyarakat di NTB
antara lain Tuan Guru Taqiuddin (Ketua PW-NU NTB dan Pengasuh Pondok Pesantren
Al-Mansyuriah), Tuan Guru Hasanain Juaini (Sekjen Nahdlatul Wathon dan Pengasuh
Pondok Pesantren Nurul Haramain) , I Gede Mandra (Ketua Parisada Hindu NTB),
Lalu Agus Faturrahman (budayawan), Ali Rahim (PGRI), Ahmad SH (Publik
Institute), Murdani (WALHI NTB), Ilham (Jaringan Masyarakat Sipil), Dwi
Sudarsono (SAMANTA), Nurjanah (INSPIRASI), Haris (SOMASI), Sulistiono
(KOSLATA), Roma Hidayat (Advokasi Buruh Migran), dan sejumlah
pemimpin/pengelola media massa di NTB seperti Agus Talino, Jony Martadinata,
Ahmad Ikliluddin, dan Zia Helmi, dan beberapa tokoh yang lain. Dari forum ini,
diharapkan dapat terumuskan kerja sama dari banyak pihak dan langkah kongkret
untuk mengawal jalannya program pembangunan di NTB.
Pada dua FGD tersebut, Yanuar Nugroho, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan akan
memimpin jalannya diskusi. Beberapa proyek strategis nasional yang dikerjakan
pemerintah pusat di NTB adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika,
pengembangan jaringan Global Hub Kayangan, bendungan, pembangkit listrik
bergerak.
NTB dengan jumlah penduduk sekitar 4,7 juta jiwa, provinsi ini mendapatkan
perhatian besar dari Presiden Jokowi dan pemerintah pusat karena dari sisi
indeks pembangunan manusia (IPM) banyak yang harus diperbaiki dan dikerjakan di
provinsi ini. Selama masa pemerintahannya, Jokowi telah mengunjungi provinsi
ini tujuh kali. Dari kunjungan tersebut, harapannya indeks pembangunan manusia
di provinsi yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa ini dapat ditingkatkan.
Salah satu tantangan besar yang harus didorong dari provinsi ini adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia. IPM provinsi ini hanya berada di atas
provinsi Papua dan NTT, sehingga masih tersedia ruang untuk dapat ditingkatkan,
mengejar provinsi-provinsi lainnya.
Dengan situasi sosial kemasyarakatan yang mayoritas adalah masyarakat agraris
dengan kesadaran religius yang tinggi, Kantor Staf Presiden juga akan bertemu
dengan sejumlah pondok pesantren. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko direncanakan
akan hadir dan bertemu dengan pemimpin pondok pesantren dan mendengarkan
masukan-masukan dari para santri. Dengan tajuk #SantriBicara #KSPMendengar,
Moeldoko akan menampung masukan-masukan dan saran dari kalangan pesantren
mengenai program-program pemerintah serta akan memberikan dorongan dan motivasi
kepada para santri untuk membangun masa depan mereka.
Selain itu, Moeldoko dijadwalkan akan menjadi narasumber dalam diskusi nasional
yang diselenggarakan di kampus Universitas Mataram. Gubernur NTB TGH M. Zainul
Majdi akan menjadi salah satu panelis. Diskusi tersebut akan diikuti oleh
mahasiswa dari berbagai kampus di Mataram. (Eka)
0 Komentar